Search

Orangtua Butuh Mengendalikan Emosi, Sebelum Menghadapi Anak

Pahami cara mengendalikan emosi sebagai orangtua, karena anak itu makhluk visual, dan peniru ulung, lho, Mama. Jadi hati-hati dalam mengekspresikan suasana hati, ya. Dan cari tahu apa penyebab kita mudah tersulut emosi. 

“Happy mom = happy kid”

Sudah sering, ya, Mama baca atau dengar quote di atas? Terlihat klise, tapi benar adanya. Coba aja tes, ketika kita sebagai ibu-ibu uringan-uringan di rumah. Entah itu karena kaitannya dengan perubahan hormon jelang menstruasi – PMS (Premenstrual Syndrom), atau murni ada masalah lainnya. Menghadapi anak juga bawaannya emosi melulu. 

Children see children do!

Anak akan bereaksi yang sama, karena dia melihat sosok paling dekat dengan dirinya, role model-nya melalukan hal negatif atau positif, “Mama / Papa marah-marah sama aku, aku juga bisa marah.” Kira-kira seperti itu ketika saya menebak pola pikir anak saya yang kini berusia 6 tahun, saat saya sedang terjebak di lingkaran amarah, dan tanpa sadar atau tidak, meluapkannya ke anak :(. Terlebih ketika anak juga lagi “berulah”, mengekspresikan bentuk emosi negatifnya karena belum atau tidak mendapatkan sesuatu yang dia inginkan. 

Ada kalanya seorang ibu sulit mengendalikan emosi, ini saya rasakan ketika saya merasa kelelahan. Yang namanya capek raga, bisa kemana-mana imbasnya, kalau tidak lekas diintervensi. 

Misalnya pegal-pegal otot di beberapa bagian. Entah itu karena lelah berjam-jam kerja di depan laptop, nyetir motor (terutama pak suami nih), nyetir mobil, masak dan lain-lain. 

Lalu untuk ibu hamil, biasanya mulai merasakan pegal di trimester terakhir, ukuran bayi jauh lebih besar, turut merenggangkan ukuran perut, lalu berjalan juga cepat lelah. Selain itu, Mama yang sedang menyusui tak luput dari serangan letih otot karena kelamaan gendong bayi atau posisi menyusui yang kurang mumpuni.

Baca juga: Kata Pakar Tentang New Mom di Era Pandemi

Kalau sudah gini memang enaknya pijat seluruh badan. Tapi kadang bumil atau busui malas keluar rumah. Mempertimbangkan faktor kebersihan juga. Merasa lebih aman dan nyaman kalau bisa pijat di rumah. 

Makanya butuh produk yang bisa diandalkan untuk memijat setiap saat. Aman, Halal dan Natural untuk ibu dan janin dalam kandungan. 

Mama’s Choice sebagai brand yang ingin menjadi teman Mama di segala momen, termasuk mengatasi rasa lelah Mama yang berpotensi menyulut emosi jika tak segera diatasi. 

Mama bisa mempercayakan Mama’s Choice Herbal Oil yang mempunyai kandungan minyak Cajuput, punya efek menghangatkan, dan mampu mengurangi nyeri di otot di persendian. Sebelum tidur, jangan lupa baluri bagian tubuh yang pegal-pegal.

Meski sarat akan bahan-bahan minyak alami, hasil baluran Mama’s Choice Herbal Oil yang menempel pada kulit kita semalaman, tidak meninggalkan jejak aroma tak sedap. Saya sudah membuktikan, Ma. Yang ada malah segar. Karena kandungan Grapeseed Oil, yang sekaligus berfungsi melembapkan kulit, tanpa menyumbat pori-pori. 

Tak hanya itu, ada Lavender Oil yang memberikan efek menenangkan. Terbayang, kan, Mama, selama Mama tidur berbagai minyak alami tadi di dalam Mama’s Choice Herbal Oil akan saling bekerja sama, membuat tidur Mama lebih nyenyak dan berkualitas. Pas bangun, badan terasa “enteng.”

Setelah memastikan tak lagi lelah, kendalikan emosi Mama!

Setelah selesai mengatasi lelah fisik, yuk segera cari cara mengendalikan emosi kita terlebih dahulu nih, sebelum menenangkan anak yang sedang ngambek . Mama bisa mempraktikkan saran dari Irma Gustiana Andriani, M.Psi, Psi (Psikolog Anak & Keluarga dan Founder @ruangtumbuh.id).

Baca juga: “Nggak apa-apa, Ma, ngerasa lelah. Jangan lupa istirahat, ya!”

  • Menjauh dari sumber emosi

Kata Mbak Irma, Mama dapat menjauh terlebih dahulu dari memberi ruang untuk diri sendiri, sekitar 5-10 menit. Contoh, kalau kejadiannya di ruang tamu, geser ke kamar atau dapur. Tarik napas panjang, minum air hangat, duduk atau berbaring. Tambahan dari saya, di kepala saya mengulang-ngulang persepsi “anak aku masih tahap belajar berperilaku”. Ampuh meredam emosi, ya namanya orang lagi belajar, wajar kan kalau melakukan kesalahan? Apalagi ini anak kecil, yang kemampuan berpikirnya belum maksimal. 

  • Meminta bantuan pasangan untuk mengambil alih atau mengawasi anak terlebih dahulu

Segera minta bantuan suami atau orang rumah lainnya mengawasi si kecil, selama kita menenangkan diri. Pastikan anak berada di tempat yang aman, tidak ada barang-barang yang bisa melakui dirinya, saat dia tantrum misalnya. 

  • Sudah tenang, baru hadapi anak

Saat sudah lebih tenang dan tidak emosi lagi, orangtua dapat menghadapi anak yang sedang emosi dan dapat menghindari perkataan frontal atau perlakuan kasar.

  • Cari jalan keluar bersama untuk redakan emosi anak

Untuk anak yang sudah lebih besar dan mampu komunikasi dua arah, Mama bisa ngajak ngobrol. Bilang pada dirinya, “Mama sedih, lho kalau kamu marah-marah, takutnya Mama jadi ikutan Marah. Gimana kalau kita latihan tarik napas dan hembuskan, supaya “monster” marah nggak ada di hati kita?”

Perjalan menjadi orangtua tak pernah mudah, Ma. Ya salah satunya soal mengendalikan emosi ini. Harapan kami, Mama’s Choice bisa menjadi produk yang Mama andalkan di berbagai situasi. Tetap semangat dan selalu luangkan waktu untuk mengurus diri sendiri, ya, Ma. 

Author anita

anita

Biasa dipanggil Thatha, senang menulis sejak SMP. Ibu dari satu orang anak laki-laki. Pencinta travelling, kopi, fotografi, dan tanaman hias. "Put your own oxygen mask on first so you have enough air to breathe and energy for yourself before you can assist and give to others.” –NN , adalah prinsip hidupnya menjalani peran sebagai ibu, istri, penulis dan pribadi seutuhnya.

COMMENTS

0 Comments
Leave a comment

Keranjang Anda (0)

Close

Belanja Rp90,000 lagi untuk dapat free ongkir!

Mini Cart

Keranjang belanja Anda kosong.

Shop now
1
0