Morning sickness adalah kondisi mual pada ibu hamil yang terjadi pada pagi hari setelah bangun tidur. Kondisi ini umumnya terjadi di trimester pertama.
Terlepas dari namanya, faktanya gejala mual dapat menyerang kapan saja. Termasuk saat siang, sore, hingga malam hari! Apa sebenarnya yang mempengaruhi kondisi ini?
Penyebab morning sickness saat hamil
Penelitian menyebutkan lebih dari 70% ibu hamil mengalami kondisi mual dan muntah.
Penyebab morning sickness yang paling utama tentu saja adalah peningkatan produksi hormon human chorionic gonadotropin (hCG) saat hamil.
Meski kondisi ini membuat tidak nyaman, gejala mual dan muntah justru mengindikasikan bahwa kehamilan Mama sehat dan baik-baik saja. Sebab, hormon hCG sangat berperan penting pada perkembangan janin di dalam kandungan.
Hormon hCG ini mulai dihasilkan saat sel telur yang telah dibuahi menempel di lapisan rahim pada trimester pertama kehamilan. Oleh karena itu, rasa mual akan sangat terasa di awal kehamilan hingga minggu ke-13.
Mengapa ada ibu hamil yang tidak mengalami morning sickness?
Setiap kehamilan terjadi dengan risiko dan riwayatnya masing-masing. Adapun beberapa kondisi yang mempengaruhi terjadinya morning sickness antara lain adalah:
- Genetik
- Riwayat mual pada kehamilan sebelumnya
- Kehamilan kembar
- Stres dan terlalu cemas
- Mengalami infeksi saluran kencing
- Sensitif terhadap aroma ternetntu
- Melakukan perjalanan jauh
- Mengalami obesitas
- Dan faktor-faktor lainnya
Kapan saya harus memeriksakan kondisi mual ke dokter kandungan?
Mama disarankan untuk segera memeriksakan kondisi ke dokter kandungan jika frekuensi mual dan muntah sudah terlalu berlebihan.
Kondisi ini juga disebut dengan istilah hiperemesis gravidarum yang bisa Mama baca lebih lengkap di sini.
Biasanya, gejala ini akan mengganggu nafsu makan Mama bahkan membuat Mama menjadi ‘mogok makan’. Hal ini wajib diwaspadai, jangan sampai selama kehamilan Mama akan kekurangan nutrisi dan menghambat perkembangan janin di dalam kandungan.
Segera periksakan ke dokter jika Mama juga mengalami gejala berikut ini:
- Muntah disertai dengan darah
- Mama tidak bisa mengonsumsi makanan dan minuman sedikitpun (setelah masuk ke mulut langsung dimuntahkan lagi)
- Mual dan muntah disertai dengan pusing, mata berkunang-kunang dan gelap, serta lemas saat berdiri
- Disertai dengan detak jantung yang terlalu cepat
- Nyeri berlebihan pada ulu hati dan perut
- Tidak buang air kecil selama 8 jam
- Demam 38 derajat Celcius ke atas
Jika tidak segera ditangani, mual dan muntah yang parah dapat menyebabkan dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit. Kondisi ini tentu sangat membahayakan kehamilan.
Pada beberapa kasus, mual dan muntah yang tidak wajar juga bisa menjadi tanda terjadinya hamil anggur, yaitu berkembangnya plasenta menjadi suatu jaringan abnormal.
Sementara itu, pada beberapa kasus juga membuktikan bahwa ibu hamil dengan kondisi mual dan muntah di luar batas wajar berisiko melahirkan bayi prematur atau bayi dengan berat badan rendah.
Bagaimana cara mengatasi morning sickness?
1. Konsumsi jahe
Jahe adalah salah satu alternatif pereda mual alami yang aman untuk ibu hamil. Minum 1-2 cangkir jahe hangat setiap pagi dan sore hari terbukti efektif untuk meredakan morning sickness. Jika rasa jahe dirasa terlalu kuat, Mama bisa mengonsumsinya bersama susu atau teh.
2. Makan ringan setiap bangun tidur
Saat terbangun, suhu dan kondisi pencernaan tubuh mengalami penyesuaian. Untuk itu, jika memungkinkan Mama bisa memakan sepotong roti atau biskuit sebelum berdiri. Kondisi asam pada mulut tentu akan sedikit berkurang dengan aktivitas mengunyah makanan ringan.
3. Istirahat yang cukup
Kelelahan dan stres juga bisa menjadi faktor terjadinya morning sickness pada kehamilan. Untuk itu, pastikan Mama memiliki waktu istirahat dan tidur yang cukup yaitu 8 jam per hari.
4. Makan dalam porsi kecil tetapi sering
Makan dalam porsi kecil tetapi sering bisa membantu mengatasi mual pada ibu hamil. Hindari makan langsung dalam porsi besar, karena hal tersebut justru dapat memicu kembung dan mual. Makanlah dan kunyahlah secara perlahan untuk mencegah terbentuknya gas dan asam lambung berlebih.
5. Pilih makanan yang tepat
Hindari makanan dengan bau menyengat yang bisa membuat Anda mual. Hindari juga makanan berminyak, bersantan, dan pedas. Pilihlah makanan yang tinggi protein dan karbohidrat kompleks. Makanan yang kaya akan serat juga bisa menjadi pilihan.
6. Kurangi dosis zat besi
Umumnya, zat besi banyak terdapat di dalam suplemen kehamilan. Terlalu banyak zat besi justru dapat memperlambat kinerja organ pencernaan di dalam tubuh. Akibatnya, Mama akan lebih rentan mual.
Kurangi konsumsi makanan yang mengandung zat besi untuk sementara, serta konsultasikan ke dokter kandungan untuk mendapatkan dosis yang tepat terhadap suplemen zat besi yang harus Mama konsumsi.
7. Sikat gigi dan berkumur setelah makan
Sisa-sisa makanan dapat merusak enamel gigi dan membuat mulut terasa asam. Jadi, pastikan Mama selalu menjaga kesehatan dan kebersihan mulut terutama setelah aktivitas makan ya, Ma!
Jika ingin membersihkan mulut sehabis muntah, Mama disarankan untuk segera berkumur dengan mouthwash agar bakteri tidak menempel dan mengikis gigi. Jika ingin sikat gigi, Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) menyarankan untuk memberikan jeda setidaknya 1 jam setelah muntah untuk menjaga pH mulut tetap stabil.
Pastikan selama kehamilan Mama menggunakan produk perawatan kesehatan gigi dan mulut yang aman. Hindari pasta gigi dan mouthwash yang mengandung alkohol, fluoride, triclosan dan SLS. Zat-zat kimia tersebut dapat berisiko memberikan dampak buruk untuk perkembangan janin di dalam kandungan.
Pilihan Oral Care yang Aman untuk Ibu Hamil & Seluruh Keluarga
Hadir dengan bahan alami yang natural dan ringan, Mama’s Choice Oral Care 100% aman kesehatan Mama, janin, serta bayi, jika digunakan selama masa kehamilan hingga menyusui.
Paket perawatan mulut ini terdiri dari natural toothpaste dan mouthwash, dengan formula aman tanpa SLS, tanpa fluoride dan tanpa triclosan. Diperkaya dengan bahan-bahan alami yang dapat menyegarkan mulut dan meredakan mual, mint salah satunya.
—
Nah, itu dia 7 cara mengatasi morning sickness yang aman untuk Mama. Jangan sampai morning sickness menghalangi Mama untuk merawat kesehatan mulut selama hamil ya!
Tertarik untuk mencoba? Dapatkan harga spesial dan gratis biaya pengiriman ke seluruh Indonesia*. Klik banner di bawah ini sekarang!
Baca juga: Waspadai Hipersalivasi Pada Ibu Hamil!
Referensi: Mayo Clinic, American Pregnancy Association
Tya
Gemar menulis dan bercerita. Membagikan kisah, pengalaman dan inspirasi melalui kata-kata. Perempuan yang terlihat melodrama, tapi suka tertawa. Sedang bersiap-siap menanti kehadiran si kecil dalam hidupnya. Agar semakin menyenangkan, berceritalah ia. Di sini.