Sering membuang ludah secara terus-menerus? Yang jika tidak dibuang membuat Mama semakin mual dan mulut selalu penuh dengan air liur? Hati-hati, Ma! Bisa jadi Mama mengalami kondisi yang disebut hipersalivasi.
Hipersalivasi adalah kondisi saat air liur diproduksi secara berlebihan. Istilah hipersalivasi berasal dari kata hyper yang artinya berlebihan, serta saliva yang artinya air liur. Hal ini bisa terjadi pada siapa saja, namun ibu hamil adalah yang paling rentan mengalaminya sebab perubahan hormon yang drastis. Pada ibu hamil, hipersalivasi juga disebut dengan pytalism gravidarum.
Apa sebenarnya penyebab hipersalivasi?
Dalam kondisi normal, umumnya kelenjar air liur di mulut bisa menghasilkan sekitar 1,5 liter air liur dalam sehari. Namun bila Mama mengalami hipersaliva saat hamil, air liur yang diproduksi bisa jauh lebih banyak dari jumlah tersebut.
Rasanya memang tidak nyaman. Mulut menjadi penuh tidak karuan. Terlebih lagi, ibu hamil yang mengalami morning sickness atau mual selama kehamilannya. Hal ini tentu memicu aktivitas muntah menjadi lebih parah.
Baik pada ibu hamil ataupun pada orang yang tidak hamil, penyebab hipersalivasi adalah sebagai berikut:
- Perubahan hormon. Peningkatan hormon kehamilan tak hanya mempengaruhi kondisi mual, morning sickness, atau yang terparah; hiperemesis gravidarum. Peningkatan hormon progesteron juga berpengaruh pada produksi air liur di mulut Mama menjadi lebih banyak.
- Mual dan muntah. Saat mual, Mama mungkin akan lebih jarang mengunyah atau minum. Kondisi mulut yang kosong dan didominasi oleh asam akan memicu hipersalivasi saat hamil.
- Gigi berlubang. Kondisi ini umumnya membuat kondisi mulut menjadi lebih asam dan menghasilkan banyak air liur.
- Sariawan dan infeksi rongga mulut. Jika mengalami ini, pH mulut Mama pasti tidak stabil. Sudah pasti, kondisi ini diikuti degan hipersalivasi.
- Paparan toksin. Biasanya, toksin yang berpengaruh pada kondisi pernapasan atau kesehatan mulut. Misalnya, asap, polusi, atau zat-zat kimia pada produk perawatan gigi dan mulut, hingga makanan. Hal ini bisa mengganggu stabilitas kinerja organ mulut dan memicu produksi saliva semakin banyak tanpa disadari.
Benarkah hipersalivasi pada kehamilan berbahaya?
Hipersalivasi tidak membahayakan kehamilan, namun hal ini tentu akan mengganggu kenyamanan Mama khususnya dalam menjaga kebersihan serta kesehatan mulut. Hal terpenting yang wajib Mama perhatikan adalah kondisi ini dapat menurunkan nafsu makan akibat rasa mulut yang tidak nyaman, serta morning sickness yang terjadi khususnya setelah bangun tidur di pagi hari.
Selain itu, hipersalivasi juga dapat menyebabkan kondisi bau mulut, dehidrasi, serta bibir yang kering.
Kapan biasanya hipersalivasi terjadi?
Peningkatan hormon yang drastis umumnya sangat terasa pada trimester pertama. Namun, tak jarang juga ibu hamil yang mengalami kondisi ini lebih lama hingga memasuki trimester kedua. Jika pasca melahirkan hipersalivasi masih Mama alami, sebaiknya segera periksakan ke dokter, ya.
Mama tidak perlu khawatir karena hal ini akan berangsur pulih dengan sendirinya. Oleh karena itu, sebaiknya hindari berbagai hal yang bisa menyebabkan produksi air liur menjadi lebih parah dengan cara-cara di bawah ini.
4 cara mengatasi hipersalivasi saat hamil
Ada beberapa cara alami yang bisa Mama lakukan untuk mengatasi hipersalivasi selama kehamilan, diantaranya:
1. Rajin sikat gigi dan menggunakan obat kumur
Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) menganjurkan ibu hamil lebih intensif dalam merawat kesehatan gigi dan gusi. Namun pastikan ibu hamil menggunakan pasta gigi dan obat kumur yang aman bagi janin, seperti Mama’s Choice Oral Care Package.
Terdiri dari Mama’s Choice Toothpaste dan Mama’s Choice Mouthwash, kedua produk ini akan membantu Mama merawat kesehatan gigi dan mulut dengan maksimal. Formula alami klorofil, siwak, mint, dan allantoin dari kedua produk ini membantu menyeimbangkan pH mulut sehingga dapat mencegah terjadinya hipersalivasi.
2. Hindari makanan asam
Termasuk diantaranya mengonsumsi permen asam dan permen karet. Hal ini justru dapat meningkatkan produksi air liur.
3. Lebih sering minum air putih
Dengan kebutuhan cairan tubuh yang tercukupi, mulut Mama akan memiliki pH yang lebih seimbang. Setidaknya, hal ini bisa sedikit mengontrol produksi air liur yang berlebih.
4. Bawa tisu kemana saja
Keinginan untuk membuang ludah di saat-saat tertentu bisa Mama tangani dengan tisu. Hal ini akan memudahkan Mama jika sewaktu-waktu air liur ada dalam kondisi yang sangat banyak dan memicu mual.
—
Bagaimana? Sekarang Mama sudah tahu dong bagaimana cara menghadapi hipersalivasi selama hamil? Jangan khawatir Ma, selama kebersihan mulut dijaga dengan baik, tentu Mama akan tetap aman dan nyaman dalam menjalankan kehamilan.
Yuk cegah hipersalivasi dengan Mama’s Choice Oral Care Package. Diskon hingga 40% dan gratis biaya pengiriman ke seluruh Indonesia* dengan klik banner berikut ini!
Baca juga: Waspadai Epulis Gravidarum, Gusi Bengkak Saat Hamil
Tya
Gemar menulis dan bercerita. Membagikan kisah, pengalaman dan inspirasi melalui kata-kata. Perempuan yang terlihat melodrama, tapi suka tertawa. Sedang bersiap-siap menanti kehadiran si kecil dalam hidupnya. Agar semakin menyenangkan, berceritalah ia. Di sini.