Menurut penelitian, 70% ibu hamil mengalami mual, 50% diantaranya disertai muntah. Tapi jangan khawatir, Ma, terjadinya mual terbilang wajar kok jika dialami oleh ibu hamil, terlebih lagi pada trimester pertama atau hamil muda. Tapi sebenarnya, apa, sih, penyebab mual saat hamil yang seringkali mengganggu ini?
Apa saja penyebab mual saat hamil?
Berbeda penyebab, berbeda juga penanganannya, lho, Ma! Kira-kira, manakah penyebab mual yang saat ini sedang Mama alami?
1. Perubahan hormon
Dilansir dari WebMD, penyebab utama mual saat hamil adalah perubahan hormon. Saat awal kehamilan, tubuh berusaha untuk menyesuaikan kondisi dengan hormon yang meningkat drastis. Beberapa hormon yang meningkat dan menyebabkan efek mual antara lain:
- Estrogen, berfungsi untuk mendukung perkembangan janin dan menyalurkan nutrisi dari ibu hamil ke janin.
- Progesteron, berfungsi untuk menjaga kekebalan tubuh dan melindungi janin selama kehamilan.
- Human chorionic gonadotropin (hCG), yaitu hormon yang hanya diproduksi oleh perempuan saat sedang hamil, berfungsi untuk menguatkan janin dan kandungan. Sangat berperan saat hamil muda.
Selain mual, kondisi yang disebabkan oleh peningkatan hormon-hormon di atas antara lain ialah tekanan darah rendah, mudah pusing dan lelah, hingga sembelit. Itulah sebabnya, pola makan ibu hamil harus terus terjaga, salah satu tujuannya ialah mengantisipasi kondisi tubuh yang drop akibat penyesuaian.
Cara Mengatasi:
- Istirahat yang cukup.
- Perbanyak minum air putih hangat agar tubuh tidak mudah dehidrasi.
- Pastikan asupan nutrisi tercukupi selama masa kehamilan dengan makan-makanan bergizi.
- Makan dengan porsi sedikit dalam waktu yang sering.
- Hindari makanan yang pedas dan berminyak, terutama gorengan.
2. Aroma menyengat
Saat hamil, idra penciuman akan lebih sensitif terhadap aroma-aroma tertentu. Aroma bisa berasal dari makanan, wewangian atau parfum, bahkan dari sumber aroma yang menyegarkan sekalipun. Setiap kehamilan tentu berbeda-beda, tetapi, aroma memang menjadi salah satu penyebab mual saat hamil.
Cara Mengatasi:
- Hindari aroma yang memicu rasa mual sejauh mungkin.
- Jika Mama memiliki suatu aroma yang bisa menetralisir indra penciuman Mama, Mama bisa hirup aroma tersebut secara berkala dan menggunakan aroma tersebut sebagai aromaterapi.
3. Riwayat mudah mual
Bagi ibu hamil yang memiliki riwayat mudah mual khususnya pada saat perjalanan, biasanya mual akan lebih mudah terjadi pada masa kehamilan. Tapi tenang saja, Ma. Semua ini normal, kok. Semuanya pun bisa diatasi dengan solusi yang tepat.
Cara Mengatasi:
- Minum jahe hangat untuk memperbaiki sistem saraf, lambung dan usus.
- Hindari makanan yang sulit dicerna, seperti makanan berlemak, gorengan, makanan pedas, dan juga soda.
- Sikat gigi atau berkumur setelah makan untuk menyegarkan mulut. Pilih pasta gigi atau mouthwash yang aman untuk ibu hamil dan menyusui.
4. Stres dan kelelahan
Stres saat hamil juga bisa menjadi penyebab mual saat hamil. Biasanya, ibu hamil cenderung overthinking dengan kondisi kehamilannya. Kondisi stres dan kelelahan memicu hormon menjadi tidak stabil dan akhirnya menyebabkan mual berlebihan.
Cara Mengatasi:
- Istirahat yang cukup dan tenangkan pikiran.
- Saat tidur, usahakan posisi kepala berada lebih tinggi dari posisi tubuh untuk melancarkan aliran darah.
- Arahkan pikiran untuk selalu positif.
- Ikuti olahraga khusus kehamilan seperti senam, renang, atau yoga, agar lebih rileks.
Baca juga: Bukan mual biasa, kenali ciri-ciri hiperemesis gravidarum saat hamil
5. Infeksi saluran kencing
Hal ini perlu diwaspadai. Jika Mama mengalami nyeri atau keluar darah saat buang air kecil, sebaiknya Mama segera memeriksakannya ke dokter. Kondisi ini juga dapat menyebabkan mual secara berlebihan yang dapat membahayakan kondisi kesehatan.
Cara Mengatasi:
- Minum air putih yang banyak untuk menjaga cairan tubuh.
- Jangan pernah menahan buang air kecil saat kandung kemih sudah menampung banyak urin.
- Ganti celana dalam secara rutin untuk menjaga kebersihan saluran kemih.
6. Asam lambung naik
Bagi ibu hamil dengan riwayat maag atau asam lambung, mual tentu akan mudah terjadi pada masa kehamilan. Saat tidur di malam hari, kinerja lambung akan menjadi lebih lambat. Hal ini menyebabkan saat bangun di pagi hari, saluran pencernaan akan menyesuaikan masing-masing fungsinya untuk bekerja lebih cepat. Terkadang, kondisi ini menyebabkan mual.
Cara Mengatasi:
- Konsumsi makanan ringan setelah bangun tidur untuk memastikan lambung tidak kosong. Biskuit, roti, atau kue kering bisa menjadi pilihan.
- Minum teh tawar hangat atau air putih hangat untuk meredakan mual.
- Hirup udara segar di pagi hari secara rutin untuk menjaga sirkulasi oksigen di dalam tubuh.
Risiko mual saat hamil memang tidak bisa dihindari sepenuhnya, tapi Mama bisa menikmati sekaligus mensyukurinya sebagai tanda bahwa kehamilan Mama dalam kondisi sehat.
Tapi, jika mual dan muntah saat hamil disertai dengan kondisi buruk seperti demam, muntah darah, nyeri perut berkepanjangan, serta tidak bisa buang air kecil selama lebih dari 8 jam, sebaiknya Mama segera memeriksakannya ke dokter, ya! Semoga kehamilan Mama sehat selalu 🙂
Selain itu, Mama bisa gunakan Mama’s Choice Toothpaste dan Mama’s Choice Mouthwash yang efektif mengurangi mual saat menyikat gigi! Dengan kandungann alami tanpa bahan toksin yang dapat memicu rasa mual dan pusing.
Simak selengkapnya tentang mual saat hamil di video #AskTheExpert berikut ini, ya, Ma!
Tya
Gemar menulis dan bercerita. Membagikan kisah, pengalaman dan inspirasi melalui kata-kata. Perempuan yang terlihat melodrama, tapi suka tertawa. Sedang bersiap-siap menanti kehadiran si kecil dalam hidupnya. Agar semakin menyenangkan, berceritalah ia. Di sini.