Hiperemesis gravidarum (HG) adalah gejala mual dan muntah berlebihan yang terjadi di trimester pertama kehamilan. Gejala ini berbeda dengan morning sickness pada umumnya, karena HG terjadi lebih lama bahkan hingga minggu ke-20 kehamilan.
Beberapa ahli kesehatan mengindikasikan hiperemesis gravidarum sebagai tanda kehamilan ganda atau kembar. Namun, tak jarang juga kondisi HG terjadi pada kehamilan biasa.
Apa bedanya hiperemesis gravidarum dengan morning sickness?
Hiperemesis gravidarum memiliki gejala yang hampir sama dengan morning sickness, yaitu mual dan muntah. Namun, gejala HG lebih parah sehingga dapat dikatakan sebagai komplikasi pada awal kehamilan.
Saat hamil, morning sickness umumnya terjadi mulai minggu ke-6 kehamilan dan berakhir pada minggu ke-14 hingga ke-16 kehamilan. Sementara gejala hiperemesis gravidarum bisa terjadi hingga minggu ke-20 bahkan lebih.
Menurut International Journal of Current Science and Multidisciplinary Research, 80% ibu hamil mengalami mual dan muntah. Namun, hanya 3% diantaranya yang mengalami hiperemesis gravidarum. Meski penyakit ini termasuk jarang, ada baiknya Mama mendiagnosanya sejak awal kehamilan. Hal ini ditujukan untuk mengurangi risiko komplikasi kehamilan akibat obat-obatan yang diberikan untuk mencegah rasa mual berlebihan.
Apa penyebab hiperemesis gravidarum?
Dilansir dari Web MD, penyebab hiperemesis gravidarum hingga saat ini belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi mual dan muntah umumnya disebabkan oleh kadar hormon human chorionic gonadotropin (HCG) dalam darah yang meningkat drastis.
Lebih jauh dari hormon sebagai penyebab, komplikasi HG juga bisa dipengaruhi oleh:
- Riwayat hiperemesis gravidarum pada kehamilan sebelumnya
- Pengaruh genetik atau keturunan
- Kehamilan ganda atau hamil kembar
- Mola hidatosa atau hamil anggur
- Hormon progesteron dan estrogen yang meningkat drastis
- Stres berlebihan yang memperparah mual dan muntah
- Infeksi Helicobacter pylori
- Memiliki penyakit hipertiroid atau hipotiroid
- Tekanan darah tinggi, diabetes dan migrain.
- Kelebihan berat badan atau obesitas
- Pengaruh kondisi psikologis dan biologis pada ibu hamil
Ciri-ciri mengalami hiperemesis gravidarum
Gejala mual dan muntah yang terjadi saat HG juga jauh lebih parah daripada morning sickness.
Adapun ciri-ciri gejala hiperemesis gravidarum, antara lain:
- Mual dan muntah saat makan apapun
- Volume muntah sangat banyak dan frekuensinya sering
- Penurunan berat badan seiring bertambahnya usia kandungan
- Sakit kepala
- Pingsan / daya tahan tubuh melemah
- Buang air kecil sedikit
- Tekanan darah rendah
- Jantung mudah berdebar
Jika Mama mengalami beberapa hal di atas secara bersamaan, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan tindakan pencegahan.
Dampak bahaya hiperemesis gravidarum untuk kehamilan
Hiperemesis gravidarum bisa menjadi berbahaya baik untuk ibu hamil atau janin di dalam kandungannya jika tidak ditangani dengan tepat.
Pada dasarnya, hiperemesis gravidarum bisa menyebabkan:
1. Dehidrasi
Hal ini bisa mengakibatkan janin kekurangan oksigen dan cairan, serta menurunkan daya tahan tubuh ibu hamil.
2. Berat badan turun
Turunnya berat badan diiringi dengan usia kehamilan yang terus bertambah dapat mengindikasikan adanya nutrisi yang tidak seimbang. Dikhawatirkan, hal ini dapat berpengaruh buruk pada kesehatan janin di dalam kandungan.
3. Gangguan pencernaan
Terutama pada lambung dan ginjal. Saat mual dan muntah, dua organ tubuh inilah yang paling sulit bekerja secara optimal.
4. Ketidakseimbangan elektrolit
Selain kekurangan cairan, tubuh juga kekurangan nutrisi tertentu. Akibatnya, Bunda akan lebih mudah pusing, lemas, dan memiliki tekanan darah rendah.
5. Malnutrisi
Kekuranga nutrisi baik pada ibu hamil atau janin di dalam kandungan, dapat menyebabkan janin tumbuh dengan berat di bawah rata-rata, hingga otot-otot tubuh ibu hamil menjadi lebih lemah.
6. Produksi air liur lebih banyak
Saat mual dan muntah, kondisi mulut menjadi lebih asam. Asam dapat membuat produksi air liur menjadi lebih banyak, dan akhirnya memicu rasa mual dan muntah menjadi lebih parah.
7. Kelahiran prematur atau bayi lahir dengan berat badan rendah
Tentu saja, janin yang tidak memiliki nutrisi yang cukup dapat berpotensi lahir prematur atau memiliki berat badan yang rendah.
Jika Mama merasa gejala HG mengganggu aktivitas makan Mama sehari-hari dan menurunkan daya tahan tubuh dalam taraf yang ekstrim, segera periksakan ke dokter kandungan.
Tak jarang, pada beberapa kasus HG, ibu hamil harus dirawat di rumah sakit agar nutrisi bagi tubuh ibu hamil dan janin tetap tersuplai dengan baik, salah satunya mencegah dehidrasi dengan suplai cairan melalui infus.
Bagaimana cara mengatasi hiperemesis gravidarum?
Cara mengobati hiperemesis gravidarum bergantung pada sejauh apa gejalanya berpengaruh pada kesehatan Mama. Beberapa yang bisa dilakukan untuk menangani HG adalah:
1. Makanan dan minuman
- Makan dalam jumlah sedikit, namun frekuensi yang sering.
- Minum dengan menggunakan sedotan.
- Konsumsi air jahe, teh, permen, atau vitamin yang mampu meredakan rasa mual.
- Konsumsi buah-buahan yang menyegarkan mulut seperti lemon dan jeruk.
- Pilih makanan tinggi karbohidrat dan rendah lemak, karena lemak lebih susah dipecah pada pencernaan.
- Makan makanan yang kering, dingin, dan ringan seperti sereal, roti panggang, atau biskuit.
- Hindari minuman bersoda, kopi, dan alkohol
2. Tindakan medis
- Jika disertai dengan pingsan, seimbangkan elektrolit dalam tubuh dengan menggunakan cairan infus.
- Lengkapi nutrisi dan vitamin tertentu melalui infus.
- Konsumsi vitamin B1 (pyridoxine) dan B6 (thiamine) sesuai dengan rekomendasi dan dosis dari dokter kandungan.
- Konsumsi obat anti mual dan anti muntah seperti promethazine, meclizine, dan droperidol sesuai dengan anjuran dokter.
Penanganan HG secara medis harus dilakukan dengan dokter kandungan atau dokter spesialis terkait.
3. Kebiasaan
- Tidur yang cukup untuk mencegah stres.
- Menghindari diri dari aroma menyengat, suara bising, dan kondisi lain yang memicu mual.
- Saat tidur, usahakan kepala diganjal dengan 2 bantal untuk mencegah rasa pusing dan mual.
- Hirup udara segar setiap pagi.
- Menyikat gigi minimal dua kali sehari untuk mencegah pertumbuhan bakteri dari sisa-sisa muntah dalam mulut.
- Menggunakan pasta gigi natural dengan rasa segar untuk meminimalisir mual dan risiko kesehatan lainnya.
- Menggunakan mouthwash dengan formula yang ringan dan tanpa alkohol secara rutin agar mulut senantiasa terasa segar.
Mama’s Choice Toothpaste dan Mama’s Choice Mouthwash dapat menjadi solusi Mama untuk mengurangi rasa mual, khususnya saat menyikat gigi. Seperti yang diketahui, kondisi mulut yang bersih dan segar serta tidak dipenuhi bakteri, dapat mencegah rasa mual dan ingin muntah.
Dapatkan produk perawatan gigi khusus ibu hamil dan menyusui pertama di Indonesia dari Mama’s Choice! Terbuat dari bahan-bahan alami terpilih seperti siwak, klorofil, allantoin, mint dan kalsium, produk ini akan menemani Mama menjaga kesehatan gigi dengan aman, tanpa mengganggu kesehatan diri serta janin di dalam kandungan.
Pilih yang aman, untuk kesayangan. Tersedia dengan harga spesial Rp. 39,000,- dari harga normal Rp. 49,000,- untuk Mama’s Choice Toothpaste.
Klik banner untuk dapatkan promonya ya, Ma!
Tya
Gemar menulis dan bercerita. Membagikan kisah, pengalaman dan inspirasi melalui kata-kata. Perempuan yang terlihat melodrama, tapi suka tertawa. Sedang bersiap-siap menanti kehadiran si kecil dalam hidupnya. Agar semakin menyenangkan, berceritalah ia. Di sini.