Search

Waspada Mastitis Saat Menyusui, Begini Cara Mengatasinya

“Aduh kenapa ya belakangan ini payudaraku nyeri, bengkak, kemerahan, sampai aku demam ketika menyusui?” Pernah mengalami gejala seperti yang disebutkan, Ma? Bila iya, waspadai mengalami mastitis laktasi, ya. Mastitis adalah peradangan yang terjadi pada jaringan payudara yang umumnya terjadi saat masa menyusui.

Menurut WHO, mastitis terjadi pada sekitar 10-33% dari 9.000 ibu menyusui yang diteliti. Di Indonesia kondisi ini bahkan mencapai 55% berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada 2012-2013.

Pada beberapa kasus, kondisi ini tidak bisa disepelekan karena berdampak serius pada ibu maupun bayi. Mastitis yang tidak ditangani dengan baik bisa menimbulkan terjadinya abses atau tertumpuknya nanah di area payudara.

Selain itu, Ibu yang mengalami mastitis biasanya akan lebih merasa lemas dan nyeri. Pemberian ASI pada bayi pun bisa terganggu sehingga tak jarang ibu menyapih bayi sebelum waktunya saat mengalami peradangan ini. Akibatnya pemberian ASI eksklusif pun menjadi terhambat, Ma.

Tentu Mama tak ingin hal ini sampai terjadi bukan? Untuk itu, penting untuk mengetahui berbagai penyebab, gejala, pencegahan, hingga penanganannya penting untuk dilakukan.

Apa saja gejala mastitis?

nyeri payudara saat menyusui

Mastitis adalah kondisi peradangan payudara yang biasa terjadi pada masa-masa awal menyusui, Dan paling sering terjadi pada 12 minggu pasca persalinan. Namun terkadang kondisi ini bisa juga terjadi saat Mama sudah menyusui dalam waktu yang cukup lama. 

Ada beberapa gejala mastitis yang sebaiknya tidak diabaikan, seperti:

  • Mengalami demam tinggi, khususnya di atas 38 derajat Celcius
  • Payudara terasa nyeri
  • Pembengkakkan pada payudara
  • Payudara terlihat kemerahan
  • Mengalami nyeri saat menyusui
  • Payudara terasa hangat saat disentuh
  • Terdapat benjolan abnormal di payudara
  • Payudara berukuran lebih besar sebelah
  • Merasa gatal pada sekitar payudara
  • Pembesaran pada kelenjar ketiak

Bila mengalami berbagai gejala di atas Mama sebaiknya segera memeriksakan ke dokter, ya. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah mastitis berkembang menjadi abses yang lebih berbahaya.

Abses pada payudara menjadi komplikasi serius yang butuh penanganan lebih intensif, beberapa gejalanya antara lain:

  • Demam tinggi yang tidak menurun atau membaik dalam waktu 2-3 hari perawatan.
  • Terdapat benjolan lunak yang tidak mengecil seiring berjalannya waktu.
  • Keluarnya pus atau nanah dari puting susu.

Penyebab mastitis adalah penyumbatan saluran susu dan infeksi bakteri

mastitis pada ibu menyusui

Ma, Air Susu Ibu (ASI) yang terperangkap atau mengendap di payudara adalah penyebab utama dari mastitis laktasi ini. Hal ini terjadi saat ASI ibu tersisa dan mengendap di saluran susu karena tidak terkosongkan secara sempurna.

Hal ini disebabkan karena beberapa hal, seperti:

  • Frekuensi ibu menyusui yang lebih jarang
  • Perlekatan bayi pada puting yang tidak benar
  • Bayi mengalami kesulitan mengisap susu dari payudara
  • Hanya menyusui di satu payudara
  • Penggunaan bra yang tidak sesuai
  • Pakaian ibu menyusui yang terlalu ketat

ASI yang terperangkap ini pun bisa menjadi tempat berkembang biak yang cocok bagi bakteri penyebab infeksi. Umumnya bakteri penyebab mastitis, staphylococcus aureus dan streptococcus agalactiae, bisa berpindah dengan perantara mulut bayi atau permukaan kulit. Bakteri ini lalu bisa masuk melalui kulit puting susu atau saluran susu.

Bila kedua hal ini terjadi, risiko infeksi payudara pun menjadi lebih tinggi. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko Mama mengalami mastitis.

Apa saja faktor penyebab mastitis?

Beberapa hal yang juga sebaiknya diperhatikan sebagai penyebab peradangan ini yaitu :

  • Memiliki riwayat mastitis sebelumnya.
  • Ibu dengan kondisi imunitas yang lebih rendah, seperti mengalami diabetes, AIDS, atau penyakit kronis lain yang terkait.
  • Melakukan kebiasaan sehari-hari yang bisa menghambat aliran ASI seperti memberi tekanan pada payudara, membawa beban berat, dan sebagainya.
  • Kebiasaan buruk seperti merokok atau mengonsumsi alkohol.
  • Melakukan perawatan payudara yang tidak sesuai.
  • Asupan zat gizi yang buruk.
  • Mengalami stres yang parah.
  • Ibu yang menyusui untuk pertama kalinya.

Jangan panik, begini 4 cara mengatasi mastitis pada ibu menyusui

Bila memang mengalaminya, jangan khawatir ya, Mama tidak sendirian kok. Ada beberapa metode yang bisa dilakukan untuk mengatasinya yang tentu disarankan oleh dokter laktasi.

Menyapih bayi secara tiba-tiba bukanlah solusi terbaik, justru bisa memperparah kondisi peradangan. Oleh karena itu, beberapa pengobatan yang biasanya direkomendasikan antara lain:

Pemberian antibiotik

Apabila terindikasi infeksi bakteri, dokter biasanya akan meresepkan antibiotik selama 10-14 hari. Tetaplah mengikuti anjuran dokter untuk menghabiskan antibiotiknya ya Ma.

Walau biasanya kondisi ini bisa membaik pada 2-3 hari, namun antibiotik sebaiknya Mama habiskan hingga periode pengobatan berakhir untuk mencegah infeksi muncul kembali. Bila sakit belum juga sembuh hingga antibiotik habis, segeralah untuk mengonsultasikannya lagi dengan dokter.

Konsumsi obat pereda nyeri

Pada beberapa kasus dokter juga biasanya akan meresepkan obat penghilang rasa sakit yang aman untuk ibu menyusui. Oleh karena itu tetaplah untuk mengikuti anjuran dokter dan hindari membeli obat tanpa resep dokter, Ma.

pompa ASI untuk meredakan nyeri

Memperbaiki cara menyusui

Mastitis adalah kondisi yang harus ditangani secara bertahap melalui pengobatan dan pembiasaan sehari-hari. Untuk itu, Mama juga bisa membiasakan cara menyusui menjadi lebih baik dan tepat, yaitu dengan memperhatikan hal-hal di bawah ini.

  • Cobalah untuk menyusui dengan frekuensi yang lebih sering
  • Mulailah menyusui pada payudara yang nyeri, pastikan ASI terkosongkan secara teratur
  • Pompa ASI bila menyusui dirasa tidak memungkinkan
  • Pastikan untuk mengubah posisi menyusui lebih sering, tidak hanya pada satu sisi payudara saja
  • Perlahan arahkan dagu bayi pada puting
  • Cek perlekatan bayi, lakukan konsultasi untuk memastikannya

Merawat payudara lebih intensif

Secara lebih spesifik, perawatan payudara menjadi hal yang penting untuk membantu mengatasi kondisi ini. Beberapa anjuran perawatannya antara lain :

  • Kompres payudara dengan air hangat saat sebelum menyusui
  • Saat terasa nyeri, lakukan kompres dingin untuk menghilangkan ketidaknyamanan
  • Pijat payudara secara perlahan untuk membantu aliran ASI
  • Mandi air hangat agar lebih nyaman

Bisakah mastitis dicegah sejak dini?

Terkadang mastitis adalah kondisi yang tak dapat kita hindari. Namun beberapa upaya yang perlu Mama lakukan untuk menurunkan risiko terjadinya hal ini, yaitu:

  • Menyusui pada kedua sisi payudara
  • Menghindari dehidrasi dengan minum banyak cairan
  • Menggunakan bra menyusui yang nyaman.
  • Mengosongkan payudara secara sempurna untuk mencegah penyumbatan dan pembengkakkan
  • Menjaga kesehatan mental dan hindari stres saat menyusui
  • Lakukan pola hidup yang bersih dan sehat serta istirahat yang cukup
  • Mencegah kelembapan berlebihan di payudara dengan mengenakan bra dan pakaian yang tepat
  • Lakukan berbagai upaya kebersihan dengan rutin mencuci tangan, membersihkan puting, dan menjaga kebersihan bayi
  • Jangan diamkan puting sakit dan pecah-pecah, cobalah gunakan nipple cream yang tepat ya, Ma!

Kini telah hadir, Mama’s Choice Intensive Nipple Cream untuk membantu mama mengatasi dan mencegah puting sakit dan pecah-pecah selama masa menyusui. Dengan kandungan bahan alami, dapatkan momen bonding saat menyusui yang lebih menyenangkan.

nipple cream yang aman untuk bayi

Selain itu, Mama’s Choice juga menyediakan berbagai peralatan menyusui lainnya untuk membantu Mama mencegah mastitis. Mulai dari Single & Handy Electric Breast Pump, pompa ASI praktis yang bisa dibawa ke mana saja, Seamless Hands Free Pumping Bra yang nyaman dan tidak menekan payudara, serta Multipurpose Nursing Cover untuk pengalaman menyusui di tempat umum yang lebih nyaman. Semuanya kami persembahkan untuk membuat momen menyusui Mama dan bayi makin menyenangkan!

bra menyusui Mama's Choice

Dan jangan lupa, bila mastitis semakin parah dan Mama mengalami berbagai gejala di atas sebaiknya segera konsultasikan ke dokter laktasi.

Semoga membantu, Ma!

 

 

Sources: Mayo Clinic, WebMD, Medical News Today, Alodokter, Alomedika

Author Tya

Tya

Gemar menulis dan bercerita. Membagikan kisah, pengalaman dan inspirasi melalui kata-kata. Perempuan yang terlihat melodrama, tapi suka tertawa. Sedang bersiap-siap menanti kehadiran si kecil dalam hidupnya. Agar semakin menyenangkan, berceritalah ia. Di sini.

COMMENTS

0 Comments
Leave a comment

Keranjang Anda (0)

Close

Belanja Rp90,000 lagi untuk dapat free ongkir!

Mini Cart

Keranjang belanja Anda kosong.

Shop now
1
0