Perasaan khawatir saat harus kembali bekerja setelah cuti melahirkan merupakan hal yang wajar. Selain harus meninggalkan Si Kecil, Mama juga perlu menyiapkan mental untuk kembali menjalankan rutinitas sebagai wanita karir. Jangan panik ya Ma, yuk intip 7 tips persiapan pasca cuti melahirkan di artikel ini!
Berapa Lama Cuti Melahirkan yang Ideal?
Berdasarkan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, lama waktu cuti melahirkan adalah tiga bulan. Sedangkan ILO atau International Labour Organization menetapkan cuti melahirkan untuk setiap negara adalah minimal 12 minggu.
Namun, jika merujuk pada sebuah studi yang dikeluarkan oleh Journal of Health, Politics, Policy, and Laws, cuti hamil di bawah 6 bulan bagi ibu baru dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi postpartum. Maka dari itu, organisasi besar seperti UNICEF pun merekomendasikan cuti melahirkan paling ideal selama 24 minggu atau 6 bulan.
Hal ini dikembalikan lagi dengan kebutuhan tiap Mama. Apakah fisik Mama sudah mampu menjalani rutinitas sebagai ibu bekerja atau mebutuhkan lebih banyak waktu cuti? Mama perlu mempertimbangkan hal ini juga, ya!
Baca juga: Tips Manajemen ASIP & Jadwal Pumping Ibu Bekerja
7 Persiapan Setelah Kembali Dari Cuti Melahirkan
Saat harus kembali ke kantor pasca cuti melahirkan, beragam emosi mungkin dapat Mama rasakan. Mulai dari perasaan khawatir, gelisah, atau bahkan bersemangat, semuanya bisa membuat Mama menjadi kewalahan. Untuk mengatasinya, Mama bisa mengikuti beberapa tips untuk mempersiapkan kegiatan pasca melahirkan berikut ini ya Ma!
1. Berkomunikasi dengan tim SDM kantor
Sebelum kembali bekerja, hubungilah tim SDM yang dapat menjelaskan beberapa hal penting terkait ketertinggalan Mama selama cuti melahirkan. Tanyakan juga tanggal terbaik untuk dapat kembali ke kantor, dokumen apa saja yang perlu Mama pelajari, hingga ketersediaan ruangan khusus pumping di kantor.
2. Tentukan jadwal masuk kantor yang tepat
Jika Mama diberi keleluasaan untuk memilih hari pertama kembali masuk kerja, sebaiknya pilihlah hari Kamis atau Jumat. Jika Mama memilih hari Senin, dikhawatirkan Mama akan kewalahan untuk bekerja selama satu minggu penuh setelah sekian lama mengambil cuti.
3. Jadwalkan pertemuan dengan atasan
Sebelum menjalani rutinitas di kantor, jika memungkinkan Mama bisa menjadwalkan pertemuan di luar jam kerja dengan atasan Mama. Obrolan ringan dan santai seputar pekerjaan yang Mama tinggalkan selama cuti melahirkan, dapat membuat Mama kembali merasa terlibat dalam pekerjaan tersebut.
4. Persiapkan pakaian kerja
Setelah melahirkan, kemungkinan besar Mama lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Tentu Mama lebih sering mengenakan baju santai selama di rumah, bukan? Untuk itu, tidak ada salahnya jika Mama mulai mempersiapkan pakaian kerja sedari dini.
Jangan lupa untuk memeriksa pakaian yang masih pas, karena kehamilan dan proses menyusui dapat mengubah bentuk tubuh Mama.
5. Persiapkan pengasuh anak
Hal penting yang perlu Mama siapkan saat akan kembali bekerja adalah tempat pengasuhan anak. Mama bisa mempekerjakan pengasuh khusus atau menitipkan anak pada orang tua maupun mertua.
Tidak dapat dihindari bahwa akan ada hari dimana Si Kecil sakit bertepatan dengan pertemuan penting Mama di kantor. Mama juga perlu meyiapkan strategi untuk momen ini sebelum terjadi
6. Melakukan uji coba rutinitas baru
Persiapkan diri Mama untuk rutinitas pagi baru dengan merencanakan uji coba seperti menyetel alarm pagi, mengantar Si Kecil ke tempat penitipan anak atau rumah orang tua, hingga perjalanan pergi ke kantor.
Rutinitas pagi yang baru ini tentunya akan menghabiskan lebih banyak waktu dari biasanya. Selain mengurus Si Kecil, Mama juga perlu menyiapkan kelengkapan kerja Mama dan perlengkapan Si Kecil untuk ke tempat pengasuhan anak maupun rumah orang tua. Untuk itu, Mama perlu mulai membiasakan diri sejak dini.
7. Siapkan perangkat menyusui
Mama mulai bisa menyiapkan perangkat menyusui yang dapat memudahkan proses pumping selama bekerja nanti. Salah satunya adalah wearable breast pump atau pompa ASI handsfree. Pompa ASI yang dapat digunakan sambil bekerja ini cukup fleksibel dan memudahkan proses pumping tanpa perlu Mama pegang.
Pilihan pompa ASI terbaik dan nyaman untuk Mama saat bekerja nanti adalah Mama’s Choice Wearable Breast Pump. Pompa ASI dari Mama’s Choice ini terbukti nyaman digunakan dengan desain dan konsep handsfree lho, Ma. Selain itu, pompa ASI ini dilengkapi fitur tanpa kabel tabung, ringan, dan dapat di-charge.
Dengan 2 mode pintar yang terdiri dari berbagai tingkat intensitas serta tidak berisik Mama’s Choice Wearable Breast Pump pun memiliki daya hisap lembut & tidak sakit.
Selama bekerja, Mama juga dapat mengalami stress karena pekerjaan yang dapat berakibat menurunnya suplai ASI. Hal ini bisa Mama atasi dengan menyiapkan asupan ASI booster baik di rumah maupun di kantor. Untuk hasil yang maksimal, Mama bisa menyiapkan Double ASI Booster dari Mama’s Choice.
Mama’s Choice Breastfeeding Support dan Almond Milk Powder ini sudah teruji klinis dapat meningkatkan produksi ASI lho, Ma. Dengan kandungan bahan alami seperti fenugreek, almond, dan daun katuk, ASI booster ini aman Mama konsumsi setiap hari serta bebas dari pengawet, pemanis, dan perasa buatan.
Dengan perangkat menyusui ini, selain dapat fokus bekerja Mama pun tetap dapat menghasilkan suplai ASI dengan kulaitas dan kuantitas yang baik. Yuk, segera siapkan perangkat menyusui dari sekarang ya, Ma!
—
Nah, itulah 7 persiapan setelah kembali dari cuti melahirkan yang mungkin belum Mama ketahui. Semoga Mama dapat kembali bekerja dengan semangat baru tanpa perlu mengkhawatirkan Si Kecil di rumah, ya! Semoga tulisan ini membantu, Ma!
Klik banner di bawah ini untuk belanja perlengkapan menyusui ibu bekerja dengan harga spesial!
Artikel terkait: 11 Perlengkapan yang Wajib Dimiliki Ibu Menyusui Bekerja
Sumber:
Knight, R. (2 August 2019). How to Return to Work After Taking Parental Leave. Harvard Business Review. Retrieved January 27 2023, from https://hbr.org/2019/08/how-to-return-to-work-after-taking-parental-leave
Annisa Nur Fitriani
Seorang perempuan yang menyukai beragam proses belajar, mulai dari mendengar, mengamati, dan menulis. Baginya, semua tempat adalah sekolah, dan semua Mama adalah guru yang berharga.