Tinggal di negara dengan iklim tropis, terutama di musim hujan seperti sekarang, membuat penyakit demam berdarah dengue (DBD) lebih mudah merebak. Agar jangan sampai Si Kecil kena DBD, Mama perlu tahu cara mencegah serta ciri ciri dan gejala demam berdarah (DBD) pada bayi. Yuk simak selengkapnya!
“Bayi usia antara 4 hingga 12 bulan dan balita usia 3 hingga 5 tahun lebih mungkin terkena demam berdarah parah dibanding kelompok usia lainnya.” – Babycenter
Demam berdarah adalah penyakit yang menyebar melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Tidak seperti nyamuk pada umumnya, nyamuk ini biasanya menggigit di siang hari.
Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di genangan air dalam cuaca yang hangat dan lembab. Karena itulah kasus demam berdarah banyak terjadi saat musim hujan dan pancaroba. Saat imun turun, gejala DBD akan muncul 4 hingga 10 hari setelah tergigit.
Ciri Ciri dan Gejala DBD pada Bayi
Gejala DBD pada bayi biasanya sulit dikenali karena mirip dengan flu. Namun ada beberapa ciri ciri khas DBD, di antaranya:
- Demam tinggi hingga 38 derajat Celcius.
- Kurang berenergi, suka mengantuk.
- Merasa gelisah hingga sering menangis.
- Muncul ruam.
- Muncul pendarahan yang tidak biasa di gusi atau hidung.
- Muntah 3 kali atau lebih dalam 24 jam.
Masalahnya, tidak semua bayi mengalami demam tinggi ketika mengidap DBD, bisa saja muncul gejala lain. Pada sebagian kasus, juga bisa muncul bintik-bintik pada kulit disertai kehilangan selera makan.
Jika Mama menemukan ciri-ciri di atas, segeralah menghubungi dokter. Semakin cepat ditangani, maka dampaknya bisa segera diatasi dan risiko kematian bisa ditekan.
Dalam kasus yang parah, bayi yang mengalami DBD perlu dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan terapi penggantian cairan. Kalau Mama diijinkan merawat bayi yang menderita DBD di rumah, ikuti petunjuk obat yang diberikan oleh dokter.
Penanganan Gejala DBD pada Bayi
Jika anak Mama mengalmi gejala demam berdarah, sebaiknya segera menghubungi dokter untuk pemeriksaan. Kemungkinan dokter akan meminta tes darah untuk memastikan diagnosisnya.
Sampai saat ini belum ada obat khusus untuk demam berdarah. Tetapi ada pengobatan untuk mengatasi gejala yang dapat diresepkan oleh dokter. Misalnya seperti penggunaan parasetamol untuk demam dan meredakan nyeri sendi.
Mama perlu juga memastikan hal-hal berikut ini saat anak mengalami gejala DBD:
1. Pastikan anak cukup istirahat
2. Berikan air putih untuk diminum serta makanan yang bergizi
3. Berikan ASI lebih sering bagi bayi yang masih menyusui
4. Pada anak dengan usia lebih besar mungkin membutuhkan garam rehidrasi oral untuk menggantikan cairan, garam, dan gula
5. Kompres dahi Si Kecil dengan kain basah atau spons untuk membantu menurunkan demam
Mencegah DBD pada Bayi
Hanya butuh satu gigitan dari nyamuk terinfeksi untuk menularkan penyakit berbahaya ini pada bayi. Karenanya, jangan sampai Si Kecil digigit nyamuk DBD ya, Ma!
Yuk lakukan langkah-langkah berikut ini untuk mencegah gigitan nyamuk DBD pada bayi.
- Buang air tergenang dalam wadah terbuka di sekitar rumah.
- Saat bayi tidur, pakaikan kelambu.
- Pakaikan baju yang tertutup dan cerah.
- Bila perlu, Mama dapat menggunakan raket nyamuk untuk menangkap nyamuk yang berkeliaran.
- Rutin gunakan anti nyamuk yang aman dan tidak mengandung bahan berbahaya untuk bayi, baik siang maupun malam hari.
Baca juga: 7 Tips Lengkap & Aman Mencegah Gigitan Nyamuk Pada Bayi
Tentu Mama tahu bahwa ada beberapa jenis anti nyamuk yang dikenal di pasaran, seperti obat nyamuk semprot, bakar, elektrik, dan lotion. Walau efektif mengusir nyamuk, hati-hati karena beberapa jenis anti nyamuk justru mengandung bahan toksin yang dapat membahayakan bayi.
Gunakan Anti Nyamuk yang Aman untuk Bayi
Waspadalah dengan kandungan anti nyamuk yang dijual di pasaran, termasuk terhadap produk lotion yang berlabel ‘khusus untuk bayi’. Sebab tidak semuanya bebas dari toksin.
Berikut ini beberapa kandungan dalam obat nyamuk yang perlu diwaspadai untuk bayi:
- DDT (dichloro-diphenyl-trichloroethane), mengandung racun yang membahayakan manusia dan lingkungan hidup.
- DEET, dapat mengakibatkan ruam dan iritasi pada kulit bayi yang sensitif.
- Toksin lainnya seperti pewangi buatan, pengawet paraben, serta alkohol.
- Mineral oil sebaiknya dihindari karena bisa melapisi dan menutup pori-pori kulit bayi.
Untuk Mama yang mencari anti nyamuk yang aman, kini hadir Mama’s Choice Baby Mozzbye Protection Lotion dengan bahan alami dan bebas toksin. Produk ini 100% aman untuk digunakan bahkan pada bayi baru lahir dengan kulit sensitif.
Dengan kandungan alami dari minyak andiroba, lavender, dan citronella, Mama’s Choice Mozzbye Skin Protection Lotion efektif melindungi kulit bayi dari nyamuk nakal hingga 8 jam, termasuk nyamuk penyebab Malaria, Demam Berdarah, dan Kaki Gajah.
Produk ini juga sudah mendapatkan sertifikasi Halal. Jadi Mama tidak perlu khawatir lagi.
Untuk hasil terbaik, gunakan Mama’s Choice Mozzbye Skin Protection Lotion di siang dan malam hari, setelah mandi dan sebelum tidur. Ikuti juga tips-tips pencegahan yang sudah disebutkan sebelumnya ya, Ma.
—
Itu dia gejala, ciri ciri, dan cara mencegah penyakit DBD (demam berdarah) pada bayi serta cara pencegahannya. Yuk lindungi Si Kecil dari demam berdarah dengan Mama’s Choice Mozzbye Skin Protection Lotion. Bye bye nyamuk nakal!
Artikel terkait: Cara Mencegah dan Mengatasi Darah Manis Pada Bayi
Sumber:
“Dengue in Babies and Toddlers – BabyCenter India.” BabyCenter India, www.babycenter.in/a1021718/dengue-in-babies-and-toddlers. Accessed 12 Oct. 2022.
“Protect Your Infant From Dengue.” PDF, cdc.gov/dengue/resources/educationmaterials_pdfs/15_261427-c_seda_508_update_protect_your_infant_from_dengue.
“Dengue in Babies and Toddlers: Causes, Symptoms and Treatment.” FirstCry Parenting, 20 June 2018, parenting.firstcry.com/articles/dengue-in-babies-and-toddlers-symptoms-diagnosis-treatment-and-prevention.
Ambar Arum
Senang belajar dan berbagi info tentang ibu, anak, dan keluarga. Sebab harta yang paling berharga adalah keluarga. Setuju kan? Semoga bermanfaat ya!