Search

Ibu dan Overthinking, Apa yang Bisa Dilakukan?

“Isi otak padat merayap. Belum selesai masalah satu, datang yang baru. Lalu tiba-tiba secara random, kepikiran hal A, B, C dan masih banyak lagi.”

Yuhuuu, Mama, ada yang merasakan situasi overthinking yang sama seperti saya? Beneran deh, ini otak kayaknya kok jarang santai, ya? Ketika keadaan normal aja, ya isi otak seorang ibu juga padat, ditambah di masa pandemi COVID-19, secara sadar atau nggak otak kita memproses segala informasi terkait si virus bandel. Dampaknya, berbagai macam pertanyaan seperti selalu bergelayut di pikiran kita. 

“Duh, kalau aku terinfeksi Corona, anak-anak siapa yang urus?”

“Ini sampai kapan, ya WFH?”

“Nggak kuat deh ngajar anak-anak di rumah terlalu lama, mending sekolah aja”

“Kasihan anak-anak mainnya paling jauh di teras atau muter-muter komplek rumah, kapan ya bisa bebas pergi-pergian?”

Yuk, tarik napas dalam-dalam dulu, lalu hempaskan, dan kita cerna kalimat dari Irma Gustiana Andriani, M.Psi, Psi (Psikolog Anak & Keluarga dan Founder @ruangtumbuh.id), atau akrab disapa Mbak Irma. 

“Ibu itu adalah pusat kendali emosi di dalam keluarga, maka itu penting bagi Mama untuk merawat kesehatan mentalnya terlebih dahulu.”

Setelah paham, tentang posisi kita di rumah, selanjutnya Mama punya dua pilihan:

“Apakah Mama ingin tetap overthinking dan tidak mengatasinya?” atau “Apakah Mama ingin move on dan berpikiran lebih positif?” 

Yang dimaksud dengan pikiran positif di sini bukan selalu bahagia, ya. Tapi kata Mbak Irma lebih kepada:

“Upaya Mama dalam melihat suatu hal melalui perspektif yang berbeda, misalnya: “Walaupun hari ini terasa sulit, tapi Mama bisa tetap produktif.”

Sebelum overthinking “menyulap” Mama menjadi ibu yang dikit-dikit marah, tidak bisa berpikir jernih. Ikutin 5 kiat dari Mbak Irma, yuk, untuk mengatasi overthinking sekaligus upaya menjaga kesehatan mental. 

1. Menulis jurnal

Luangkan waktu Mama (bisa di malam hari sebelum tidur atau saat Mama merasa tenang) untuk menulis jurnal pribadi yang berisi perasaan Mama beserta 3 sampai 5 hal yang dapat Mama syukuri di hari ini. Kenapa tahap ini penting?

“Membuat jurnal dapat mengurangi masalah overthinking pada Mama, karena dapat menuangkan isi kepala Mama pada media lain dan tidak memberatkan pikiran. Dengan begitu, kualitas tidur Mama di malam hari pun dapat lebih sehat dan terjaga karena Mama sudah merasa lebih tenang dan tidak membawa pikiran berat ke alam bawah sadar,” jelas Mbak Irma

2. Alternatif bentuk jurnal

Bila tidak biasa menulis, Mama dapat membuat jurnal dalam bentuk gambar, simbol, atau bahkan merekam suara Mama untuk membuat audio jurnal.

3. Ngobrol sama diri sendiri

Di pagi harinya, luangkan waktu untuk Mama “mengobrol” dengan diri sendiri untuk berkaca dan memberikan afirmasi, contohnya: “Hari ini saya akan bahagia, sehat, dan produktif.”

4. Goals per hari cukup!

Tentukan goals atau jadwal per hari. Hindari membuat goals atau jadwal untuk hari esok, lusa, dan seterusnya untuk menghindari overthinking.

5. Tetap butuh sosialisasi

Bila Mama overthinking, luangkanlah waktu untuk relaks sejenak dan bersosialisasi dengan teman melalui chat, telepon, atau video call untuk berbagi cerita dan kesulitan yang Mama hadapi. Cara ini dapat membantu meringankan pikiran Mama.

Saya sudah pernah mencoba, Ma, dan bener lho, bangun tidur pikiran saya jadi terasa lebih ringan. Memandang hari tuh, lebih semangat, dan punya tujuan yang jelas. Selesai saya menulis jurnal, saya mengoles minyak yang beraroma lavender ke tangan, punggung, perut dan dada – agar aromanya bisa membantu saya lebih rileks dan cepat pulas. 

Last but not least, dukungan dari pasangan juga sangat penting. Ngobrol berdua sama pak suami, ya, Ma, utarakan apa yang kita butuh untuk dibantu. Jangan diam 🙂 karena laki-laki bukan cenayang yang bisa membaca pikiran perempuan.

Baca juga: Perhatian Papa Sangat Penting! 4 Cara Ini Bisa Memanjakan Mama

Mama mungkin punya cara tersendiri untuk mengatasi overthinking? Silakan aja dilakoni, yang penting kita semua bergerak ke titik yang sama: kesehatan mental Mama adalah yang utama. 

Author anita

anita

Biasa dipanggil Thatha, senang menulis sejak SMP. Ibu dari satu orang anak laki-laki. Pencinta travelling, kopi, fotografi, dan tanaman hias. "Put your own oxygen mask on first so you have enough air to breathe and energy for yourself before you can assist and give to others.” –NN , adalah prinsip hidupnya menjalani peran sebagai ibu, istri, penulis dan pribadi seutuhnya.

COMMENTS

0 Comments
Leave a comment

Keranjang Anda (0)

Close

Belanja Rp90,000 lagi untuk dapat free ongkir!

Mini Cart

Keranjang belanja Anda kosong.

Shop now
1
0