Untuk Mama yang baru saja melahirkan, pasti rasa suka cita serta kebahagiaan menyelimuti hari-hari Mama. Walau memulai perjalanan hidup baru sebagai seorang ibu tidaklah mudah, kami yakin selalu ada cara bagi Mama untuk memberikan yang terbaik untuk buah hati tercinta. Salah satunya dengan mempelajari kemungkinan apa saja yang akan terjadi pada bayi yang baru lahir. Salah satunya alergi kulit bayi.
Ada banyak faktor yang memengaruhi mengapa terjadi alergi kulit bayi. Sebelumnya, Mama wajib ketahui dulu apa pengertian mendasar alergi kulit bayi, sumber alergi, dan beberapa cara aman mencegah alergi kulit bayi.
Pengertian Alergi pada Bayi
Kulit bayi bisa meradang akibat kontak langsung dengan alergen atau sesuatu yang bisa menimbulkan respon alergi atau kondisi tubuh bayi melepaskan zat histamin yang dipicu oleh bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Kedua kontak luar dan dalam tubuh seperti itu dapat menyebabkan reaksi peradangan sehingga timbul eksim, rasa gatal, dan bercak ruam kemerahan.
Penyebab Alergi Pada Bayi
Ilustrasi di atas adalah contoh gambar alergi pada bayi yang sering terjadi. Dikutip dari website parents.com, menurut Robert Sidbury, M.D., seorang kepala divisi dermatologi pedriatik di Rumah Sakit Anak Seattle mengatakan bahwa bayi sampai usia anak-anak bisa memiliki kulit yang sangat sensitif. Jadi penting untuk tahu apa penyebabnya, supaya bisa tahu bagaimana cara mengatasinya.
1. Air Liur
Faktanya, air liur dapat menyebabkan ruam di sekitar mulut dan dagu. Sayangnya, banyak Mama yang berasumsi bahwa ruam tersebut disebabkan oleh alergi makanan.
2. Faktor Makanan
Banyak kasus alergi terjadi karena makanan, seperti alergi susu pada bayi, atau telur hingga beberapa jenis kacang-kacangan. Jadi Mama perlu cermat mengingat apa saja yang baru dikonsumsi bayi sebelum tanda alergi muncul di tubuhnya.
3. Faktor Lingkungan
Lingkungan juga bisa memicu alergi kulit bayi. Kondisi ruangan yang berdebu, lembab, gesekan pada rumput, pohon, atau tungau di kasur bisa jadi penyebab kulit bayi yang sensitif mengalami gatal, dan timbul ruam kemerahan.
4. Deterjen
Ternyata penggunaan detergen juga bisa memicu alergi kulit bayi. Untuk itu hindari produk detergen dengan kandungan SLS, Chlorine, Paraben, dan Triclosan yang paling sering menjadi pemicunya.
Baca juga: Cegah Alergi, ini Kelebihan Deterjen Bayi Mama’s Choice
Ciri-Ciri Alergi Pada Bayi
Mengutip dari Healthline, reaksi alergi bisa berbeda-beda pada tiap bayi. Tergantung pada penyebab alerginya dan daya tahan tubuh Si Kecil. Namun secara umum, tanda alergi pada bayi berdasarkan pemicunya bisa dilihat sebagai berikut.
1. Alergi makanan
Bayi merasa gatal-gatal hingga muncul ruam, sesak napas, mual, muntah, serta bibir membengkak. Gejala akan muncul dalam beberapa menit hingga beberapa hari setelah mengkonsumsi makanan alergen.
2. Alergi lingkungan (debu, bulu, serangga, suhu udara)
Si kecil jadi sering bersin, mata merah, gatal-gatal hingga ruam, sesak nafas, pilek, hingga muncul benjolan di area kulit yang terpapar alergen.
3. Alergi air liur
Muncul ruam merah yang kadang disertai benjolan kecil di sekitar mulut. Kalau digaruk, ruam bisa meluas sampai leher dan dada.
4. Alergi bahan kimia (popok, sabun, detergen)
Kulit bayi yang mengalami alergi bahan kimia biasanya jadi kering dan gatal. Tidak lama kemudian akan muncul ruam merah serta bintik kemerahan.
Cara Mencegah Alergi Pada Bayi
Setelah Mama tahu pemicu alergi kulit bayi, biar lebih lengkap lagi, kami berikan beberapa tips cara yang aman agar si kecil tidak mengalami alergi.
1. Perhatikan Popok
Popok bayi salah satu tempat berkumpulnya kuman dan bakteri. Karena itu, jagalah kulit bayi tetap kering dan sebersih mungkin, serta ganti popok secara rutin agar kotoran dan pipis bayi tidak mengiritasi kulit.
2. Gunakan Deterjen yang Aman untuk Bayi
Deterjen bisa jadi pemicu alergi. Untuk itu, penting bagi Mama untuk memilih deterjen yang aman dan teruji tanpa menimbulkan alergi. Mamas Choice menghadirkan kembali produk deterjen yang aman dan nyaman untuk Mama.
3. Jaga Kebersihan
Hindari Si Kecil dari kemungkinan alergi debu dan tungau dengan menjaga kebersihan kamar, serta tempat tidur bayi. Hindari pula paparan debu apabila di luar rumah,
4. Gunakan Pakaian yang Nyaman
Gunakan pakaian jenis bahan katun dengan serat lembut agar daya serap keringat lebih cepat dan tidak menimbulkan alergi kulit bayi.
5. Batasi Penggunaan Sabun
Saat mandi, pakailah sabun secukupnya dan gunakan sabun yang aman untuk bayi. Hindari jenis sabun dengan aroma menyengat dan terlalu banyak busa. Juga, jangan terlalu lama memandikan bayi ya, Ma.
–
Cara Mengatasi Alergi Pada Bayi
1. Ketahui pemicu alergi
Langkah pertama adalah cari tahu apa yang jadi pemicu alergi. Ini bisa jadi agak tricky, karena bisa jadi ada beberapa kemungkinan. Misalnya gatal-gatal di badan bisa jadi alergi dingin pada bayi, atau alergi deterjen baju.
2. Jauhkan bayi dari sumber alergi
Setelah yakin dengan pemicunya, saatnya Mama menghindarkan bayi dari alergen-alergen tersebut. Misalnya mengganti sabun, sampo dan deterjen dari bahan alami, atau jauhkan Si Kecil dari hewan berbulu yang memicu alergi.
3. Jaga kebersihan rumah
Debu atau serangga yang hinggap di rumah seringkali memicu munculnya ruam pada bayi. Jadi sebaiknya selalu pastikan rumah dan perabotan dalam keadaan bersih ya, Ma. Jangan lupa, cuci dengan pembersih yang aman untuk bayi dan tidak mengandung toksin.
4. Tingkatkan imun bayi dengan nutrisi
Bayi rentan terpapar alergi karena sistem imunitas tubuhnya belum sempurna. Karena itu pastikan kebutuhan nutrisinya terpenuhi dengan ASI dan MPASI yang berkualitas ya, Ma. Dengan daya tahan yang baik, bayi akan kuat melawan alergen dari luar tubuhnya.
5. Gunakan krim ruam apabila bekas alergi menimbulkan ruam
Kalau sudah muncul ruam, sebaiknya oleskan krim khusus supaya bercak kemerahannya dapat berkurang dan tidak menyebar. Untuk krim ruam terbaik, gunakan Mama’s Choice Baby Diaper Rash Cream. Krim yang satu ini bisa jadi cara mengatasi alergi pada bayi secara alami karena mengandung 8 herbal super.
Kedelapan herbal tersebut adalah:
- Chamomile, melindungi kulit bayi yang sensitif.
- Cantella Asiatica, menenangkan iritasi dan ruam di kulit Si Kecil.
- Rosemary, sebagai antibakteri alami.
- Japanese Knotweed, untuk meredakan inflamasi.
- Green tea, meredakan peradangan.
- Licorice, memperbaiki jaringan kulit bayi.
- Skullcap, berperan sebagai antiradan dan antioksidan.
- Sweet Almond, membuat kulit bayi jadi lembab.
Tidak hanya mengandung bahan alami, Mama’s Choice Baby Diaper Rash Cream juga memiliki tekstur yang ringan dan cepat menyerap. Bayi jadi tetap merasa nyaman. Juga tidak ada setetes pun toksin dalam setiap kemasannya. Sebab kami paham betul bahwa produk bayi harus bebas dari toksin seperti pewangi buatan, paraben, hingga alkohol.
Berbagai macam penyebab alergi, mulai dari alergi makanan, serangga hingga popok, bisa Mama atasi cukup dengan mengoleskan krim ruam ini ke kulit bayi yang telah dibersihkan. Gunakan terus di area yang rentan muncul ruam, seperti di area popok, serta lipatan ketiak dan leher, untuk mencegah supaya ruam tidak muncul.
Jangan ragu, Ma. Menurut survey, 80% Mama setuju ruam langsung membaik dalam 3 kali pemakaian. Yuk ikut bergabung dengan para Mama yang bebas worry dengan selalu mengoleskan Mama’s Choice Baby Diaper Rash Cream di kulit Si Kecil.
—
Itu dia penjelasan lengkap tentang ruam serta alergi pada bayi yang perlu Mama ketahui. Jangan bingung lagi ya, Ma.
anita
Biasa dipanggil Thatha, senang menulis sejak SMP. Ibu dari satu orang anak laki-laki. Pencinta travelling, kopi, fotografi, dan tanaman hias. "Put your own oxygen mask on first so you have enough air to breathe and energy for yourself before you can assist and give to others.” –NN , adalah prinsip hidupnya menjalani peran sebagai ibu, istri, penulis dan pribadi seutuhnya.