Ketika usia Si Kecil menginjak 1-3 tahun, Mama sudah boleh memulai toilet training. Mau tahu beberapa cara mengajarkan anak toilet training? Yuk, simak ulasan berikut ini!
Tanda-Tanda Anak Siap Toilet Training
Sebenarnya tidak ada patokan khusus kapan Si Kecil sudah bisa belajar toilet training atau potty training. Dikutip dari situs parenting Australia, tanda-tanda bayi siap untuk belajar menggunakan toilet biasanya sudah terlihat dari usia 18 bulan sampai 2 tahun ke atas.
Jika anak belum siap atau menunjukkan penolakan, jangan dipaksa ya, Ma. Jangan terpicu juga dengan anak lainnya yang sudah jago potty training.
“Memaksa anak untuk melakukan sesuatu yang mereka belum siap dapat mempengaruhi perkembangan mereka. Anak-anak bisa jadi cemas, terutama di sekitar orang tua mereka, yang dapat berdampak pada hubungan orang tua dan anak.” – Rebecca Cesa, praktisi perawat anak.
Berikut merupakan beberapa tanda Si Kecil sudah siap untuk melakukan toilet training.
- Sudah bisa berjalan dan duduk untuk waktu yang singkat.
- Tertarik melihat orang lain pergi ke toilet.
- Popoknya kering hingga setidaknya dua jam.
- Memberi tahu dengan kata-kata atau gerakan ketika mereka buang air besar (BAB) atau buang air kecil (BAK) di popok mereka.
- Merasa tidak suka memakai popok, mencoba melepasnya saat basah atau kotor.
- Bisa menarik celananya ke atas dan ke bawah.
- Dapat mengikuti instruksi sederhana.
Tips Ajarkan Anak Toilet Training
Mama tidak perlu terburu-buru. Sebelum mengetahui cara mengajarkan anak bayi toilet training, ada beberapa hal yang bisa Mama siapkan:
- Mulai ajarkan istilah seputar BAB atau BAK.
- Biarkan dia melihat saat Mama sedang BAB dan BAK supaya ia dapat meniru.
- Belilah kursi toilet anak dengan warna atau gambar yang mereka sukai supaya mereka semangat.
- Mama juga bisa ajak dia untuk duduk di atas kursi toilet anak dengan menggunakan popok, sebelum benar-benar lepas popok.
- Sampaikan pada anak kalau sudah saatnya berpisah dengan popok, supaya ia paham tujuan dari potty training.
- Pastikan si kecil makan serat dan banyak minum air putih supaya tidak konstipasi.
- Siapkan kesabaran ekstra karena proses ini bisa berlangsung lama.
Jika semuanya sudah siap, Mama dapat mulai melatih toilet training pada Si Kecil. Yuk, simak beberapa cara berikut ini!
1. Buat rutinitas
Setiap kali bangun pagi, Mama bisa ajak anak untuk duduk di toilet. Hal ini juga dapat dilakukan pada 15-30 menit setelah anak makan atau minum banyak cairan. Pada saat tersebut, terdapat kecenderungan tubuh untuk BAK. Ajak Si Kecil duduk di toilet, lalu biarkan dia bangun kapanpun dia mau.
2. Kenali ekspresinya saat kebelet
Jika sudah melihat tanda-tanda Si Kecil ingin BAB atau BAK, Mama bisa langsung mengajaknya ke toilet. Hal ini dapat terlihat saat ia menyilangkan kaki atau jongkok. Ajarkan juga untuk memberi tahu Mama ketika ia merasa ingin buang air, ya!
3. Ingatkan anak untuk ke toilet
Jika anak tidak minta ke toilet dalam waktu lebih dari 2 jam dan popoknya masih kering, ingatkan dia supaya tidak menahan BAB atau BAK terlalu lama.
Rebecca Cesa menerangkan bahwa menahan pipis terlalu lama bisa menyebabkan infeksi saluran kemih, terutama pada anak perempuan. Idealnya, anak-anak melakukan buang air kecil sebanyak 5-6 kali per hari dalam dua hingga tiga jam.
4. Biasakan tata cara penggunaan toilet
Mama bisa mengajarkan beberapa langkah menggunakan toilet. Mulai dari cara melepas popok (atau celana yang mudah dilepas oleh anak), cara duduk yang benar, cara membersihkan kelaminnya, cara menekan tombol flush, hingga mencuci tangan dengan sabun bayi.
5. Berikan pujian
Berikan pujian setiap kali ia melakukan sesuatu dengan benar, dan tidak perlu memarahinya jika Si Kecil membuat kesalahan.
6. Pastikan semuanya terlibat
Ajak seluruh anggota rumah untuk ikut serta mengajari anak potty training. Kalau hanya satu orang dewasa yang mengajarkan, anak akan bingung. Ambil giliran dengan Papa atau pengasuh lain untuk mengajak anak ke toilet.
Baca juga: Kapan & Cara Mengajarkan Anak 1 Tahun Mulai Sikat Gigi?
Perhatikan Kebersihan Anak saat Toilet Training
Saat mengajarkan Si Kecil toilet training, hal penting yang perlu Mama perhatikan adalah memastikan kebersihan Si Kecil agar tidak menyisakan kontoran penyebab penyakit. Pastikan Mama mengusap pantat Si Kecil dengan bersih hingga ia dapat mempelajari caranya. Ingatlah untuk menyeka dari depan ke belakang, terutama pada anak perempuan.
Setelah membersihkan bagian kelamin, jangan lupa untuk mengingatkan Si Kecil untuk mencuci tangannya. Agar lebih aman, sebaiknya gunakan sabun bayi yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya seperti Mama’s Choice Hair and Body Wash.
Dengan ekstrak chamomile, lavender, dan sugar maple extract, Mama’s Choice Hair and Body Wash bekerja efektif membersihkan tubuh Si Kecil dari kotoran dan bakteri. Tidak hanya itu, kandungannya yang bebas paraben dan SLS ini akan melindungi Si Kecil dari reaksi alergi hingga iritasi.
—
Itulah cara mengajarkan toilet training untuk anak bayi usia 1-3 tahun. Semoga tulisan ini dapat membantu Mama mengajarkan Si Kecil toilet training, ya!
Klik banner di bawah untuk cek dan belanja produk berkualitas dengan harga spesial!
Artikel terkait: Apa Warna Normal Feses Bayi yang Minum Susu Formula?
Sumber:
Ambar Arum
Senang belajar dan berbagi info tentang ibu, anak, dan keluarga. Sebab harta yang paling berharga adalah keluarga. Setuju kan? Semoga bermanfaat ya!