Benarkah pasta gigi tanpa fluoride jauh lebih aman? Pada dasarnya, fluoride memiliki fungsi untuk memperkuat enamel dan permukaan gigi. Tapi, ada juga yang berpendapat bahwa fluoride dapat berbahaya bagi kesehatan jika tertelan dan dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan.
Fluoride adalah salah satu zat mineral yang seringkali kita jumpai pada pasta gigi yang berfungsi untuk mencegah gigi berlubang. Zat ini akan melindungi gigi kita agar tidak mudah terkikis atau goyah akibat asam dari gula serta plak bakteri. Fluoride juga banyak ditemukan pada obat kumur, serta gel atau foam khusus perawatan gigi.
Lantas, apa saja alasan yang membuat pasta gigi tanpa fluoride lebih aman digunakan? Yuk, simak 4 alasannya di bawah ini. Semua informasi kami sampaikan secara jujur dan terbuka khusus untuk Mama!
1. Terhindar dari dampak negatif fluoride
Mama, ada beberapa penelitian yang menjabarkan bahwa fluoride yang masuk ke dalam tubuh berlebihan bisa mengganggu kehamilan. Fluoride bisa masuk ke dalam tubuh jika tertelan secara tidak sengaja, dan jika tubuh menerima paparannya dalam jumlah yang melewati batas.
Menurut penelitian, kadar maksimum fluoride yang dapat diterima manusia adalah 5 mg/kg berat badan. Terlebih lagi, fluoride bisa terakumulasi di dalam tubuh baik kita sadari atau tidak karena air tanah pun juga mengandung fluoride.
Lantas, apa saja dampak negatif dari fluoride?
- Penelitian di Mexico menyebutkan bahwa ibu yang mengonsumsi fluoride selama masa kehamilan, berpotensi melahirkan anak dengan gejala ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dan teruji positif saat anak berusia 6-12 tahun.
- Environmental Health Perspective menyebutkan bahwa fluoride berpotensi menyebabkan anak tumbuh dengan IQ rendah. Hal ini disebabkan karena fluoride adalah zat neurotoksik yang dapat merusak kinerja otak bahkan sejak anak masih menjadi janin di dalam kandungan.
Ya, tak hanya bagi Mama, dampak negatifnya juga bisa tertuju pada pertumbuhan si kecil. Fluoride yang masuk ke dalam tubuh Mama, bisa terserap melalui jaringan mulut atau tertelan langsung ke dalam tubuh.
Jika mengendap dalam tubuh terlalu lama, fluoride bisa diserap oleh janin saat hamil atau bayi melalui ASI saat menyusui.
2. Mengurangi risiko alergi
Beberapa orang memiliki alergi terhadap zat mineral tertentu seperti fluoride. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa 1% dari 672 ibu hamil terserang dermatitis atopik dan utrikaria (biduran) sebagai reaksi alergi akibat mengkonsumsi tablet fluoride untuk perawatan gigi.
Tak hanya karena kadarnya yang tinggi, hal ini juga disebabkan karena zat fluoride pada tablet tersebut merupakan ion fluoride bebas, atau tidak terikat dengan bahan kimia lainnya. Ion fluoride bebas inilah yang berpotensi menyebabkan alergi tertentu pada seseorang.
3. Lebih aman jika tidak sengaja tertelan
Mual saat menyikat gigi adalah masalah yang umumnya terjadi saat hamil. Meskipun penyebab utama mual adalah hormon, namun rasa pada pasta gigi dan kandungan tertentu seperti fluoride juga bisa menjadi salah satu penyebab mual semakin menjadi-jadi.
Saat mual, pasta gigi yang sedang digunakan jadi semakin rawan tertelan. Untuk itu, jika memang masih menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride, sebaiknya Mama selalu berhati-hati dan pastikan takarannya sudah sesuai.
4. Terhindar dari risiko fluorosis
Terlalu banyak terpapar fluoride bisa menyebabkan gigi menguning atau disebut dengan fluorosis. Kondisi ini bukan penyakit, namun mempengaruhi penampilan.
Gejala fluorosis ditandai dengan gigi menguning atau warna gigi yang tidak merata. Biasanya juga terlihat dengan adanya bintik atau goresan putih pada gigi yang tidak bisa dibersihkan.
Meskipun fluoride memiliki manfaat, namun menggunakan bahan alami pada pasta gigi tanpa fluoride tetap lebih direkomendasikan karena lebih aman dapat meminimalisir efek samping pada tubuh, terlebih saat hamil dan menyusui.
Baca juga: Fluoride Sebabkan Gigi Kuning dan Kusam, Mitos atau Fakta
Apa kata dokter gigi tentang pasta gigi tanpa fluoride?
Plus minus penggunaan fluoride dalam pasta gigi juga dijelaskan lebih lanjut oleh salah satu dokter gigi di Jakarta, drg. Tika Dwinanda.
“Fluoride memang menjadi salah satu bahan yang dibutuhkan untuk merawat kesehatan gigi. Tapi memang berbahaya jika tertelan. Yang penting cara penggunaannya betul dan takarannya sesuai.” jelas dokter Tika.
Lanjut dokter Tika, saat hamil kondisi mual sangat wajar terjadi. Meskipun penyebab utamanya adalah hormon, namun rasa pasta gigi dan kandungan tertentu di dalamnya juga bisa menjadi salah satu penyebabnya.
Terlebih lagi, saat hamil, kondisi gigi dan mulut perempuan akan jauh lebih sensitif. Itulah sebabnya ibu hamil cenderung lebih selektif memilih produk perawatan kesehatan gigi dan mulut. “Kalau rasa tergantung selera, karena indera perasa orang pasti berbeda-beda. Disarankan memilih yang segar, dan harus aman bahan-bahannya agar tidak membahayakan kehamilan.” lanjut dokter Tika.
Baca juga: Bagaimana cara pasta gigi tanpa fluoride melindungi gigi?
Mama’s Choice Maternity Toothpaste adalah salah satu merek pasta gigi tanpa fluoride yang dapat menjadi #PilihanAmanMama. Diformulasikan khusus untuk ibu hamil dan menyusui, pasta gigi ini hadir dengan bahan-bahan natural dan menghindari penggunaan zat kimia berbahaya di dalamnya.
Pasta gigi ini diperkaya dengan siwak, allantoin, klorofil sebagai zat pewarna alami, serta ekstrak daun mint untuk menjaga kebersihan dan kesegaran mulut. Tentunya, kesehatan janin di dalam kandungan atau bayi yang memperoleh asupan ASI dari Mama, tidak akan terganggu sedikitpun!
Jadi, memilih pasta gigi dengan fluoride atau tanpa fluoride, pilihannya tetap ada di tangan Mama. Yang terpenting, kesehatan Mama, si buah hati serta seluruh keluarga, tetap jadi yang utama, ya, Ma! 🙂
Klik banner di bawah ini untuk cek dan belanja produk berkualitas dengan harga spesial!
Maureen
I am a happy & proud millenial mom! Senang belajar dan berbagi ❤