Bukan hal yang mustahil untuk sukses memberikan ASI eksklusif dengan metode pumping. Yuk, coba ketujuh tips berikut ini untuk memudahkan Mama melakukan exclusive pumping!
Bisakah memberikan ASI eksklusif dengan metode pumping?
Tentu saja bisa! Salah satu cara ibu memberikan ASI eksklusif pada bayi bisa dengan menggunakan metode pumping atau dikenal dengan istilah exclusive pumping (e-pumping). Para ibu yang menggunakan metode ini biasanya memang memiliki kendala tertentu untuk menyusui bayinya secara langsung.
Banyak yang mengatakan bahwa metode e-pumping tidak akan memberikan banyak manfaat layaknya menyusui secara langsung. Namun faktanya, metode ini justru sangat membantu memaksimalkan pemberian ASI eksklusif meskipun Mama tidak bisa langsung menyusui bayi.
Lagipula, yang terpenting adalah bagaimana kecukupan bayi menerima asupan ASI. Serta, bagaimana Mama mencukupi kebutuhan nutrisi bayi melalui makanan-makanan sehat yang dialirkan melalui ASI.
8 kiat sukses ASI eksklusif dengan metode pumping
1. Tetapkan tujuan secara pasti
Ada banyak alasan yang membuat seorang ibu harus memberikan ASI pada bayi menggunakan metode pumping. Contohnya, jika kondisi bayi lahir prematur, bayi tidak dapat menyusu langsung dengan baik, hingga ibu yang tidak dapat mentransferkan ASI nya secara efektif, atau pasokan ASI yang sedikit.
Sebelum memilih dan memutuskan untuk menggunakan metode pumping, ada baiknya jika terlebih dahulu menetapkan alasan kuat mengapa Mama memilih metode ini dan hingga kapan metode pumping ini akan dilakukan.
Misalnya, apakah memompa hanya sampai bayi prematur Mama cukup besar untuk menyusu di payudara? Atau sampai pasokan ASI meningkat, serta berat badan bayi meningkat? Atau mungkin dalam jangka panjang, hingga usia bayi siap untuk disapih?
Menetapkan tujuan ini penting untuk dilakukan dan sangat membantu Mama. Apalagi jika mulai disibukkan dengan pekerjaan yang dilakukan.
2. Mulailah memompa ASI dengan segera
Jika Mama memutuskan memilih e-pumping sejak bayi lahir, semakin cepat Mama memulai, maka semakin baik untuk dilakukan. Sebab, studi menunjukkan bahwa semakin banyak ASI yang dikeluarkan dalam 3 minggu pertama setelah kelahiran, semakin baik pasokan ASI dalam jangka panjang.
Pastikan jadwal memompa ASI sesering mungkin, layaknya jadwal bayi menyusu langsung di payudara. Untuk bayi yang baru lahir, ini berarti Mama harus memompa setiap 2 jam sekali.
3. Pilih produk pompa ASI dengan cermat
Pilihlah pompa ASI yang berkualitas tinggi, baik saat memilih pompa manual maupun elektrik. Saat memilih pompa ASI, pastikan juga sesuaikan dengan budget yang Mama miliki, ya.
Pelajari cara mengoperasikan pompa ASI yang dimiliki, dan pelajari bagaimana tubuh bereaksi terhadapnya. Mama juga harus bisa menyesuaikan tingkat hisap pompa, karena ini juga berpengaruh kepada cairan susu yang keluar.
Jangan berkecil hati jika hanya mendapatkan sedikit susu saat pertama kali memompa atau beberapa kali setelahnya. Sebab, kunci mendapatkan pasokan ASI yang banyak yaitu Mama harus rileks dan buang jauh pikiran negatif maupun kecewa.
Selain itu, untuk mendapatkan ASI yang berlimpah, seringlah memijat payudara dan mengompresnya. Serta, tatap foto bayi atau dengar tangisannya, karena tangisan bayi dapat membantu mengeluarkan ASI.
4. Disiplin waktu memompa ASI
Seorang ahli laktasi dan penulis bernama Nancy Mohrbacher, pernah menyatakan jika setiap perempuan memiliki pasokan ASI masing-masing setiap harinya sebagai persediaan. Pasokan ASI yang dimiliki pun bergantung pada usia bayi dan berapa banyak ASI yang dibutuhkan.
Akan tetapi, apabila Mama ingin mendapatkan pasokan susu yang lebih banyak dari yang bayi butuhkan, maka Mama harus lebih sering memompa ASI.
Maksimalkan memompa ASI, bahkan jika perlu, Mama juga bisa bangun di malam hari hanya untuk memompa ASI.
Pengosongan payudara secara maksimal adalah salah satu kunci untuk menghasilkan lebih banyak susu. Mama bisa memompa setiap 2,5 hingga 3 jam sekali dalam durasi sekitar 15 menit.
5. Jangan pernah menyerah
Bulatkan tekad Mama untuk tetap memberikan ASI eksklusif pada bayi meski dengan metode pumping. Jangan pedulikan orang-orang yang menganggap jika ASI yang Mama hasilkan tidak bisa mencukupi kebutuhan bayi, atau menyuruh Mama untuk menambahkan susu formula. Saran-saran tersebut memang bisa untuk dipertimbangkan, namun sebaiknya Mama juga tetap fokus pada tujuan Mama untuk memberikan ASI eksklusif melalui pumping.
Sebaliknya, Mama justru harus mengelilingi diri dengan lingkungan yang supportif! Mama’s Choice Community memberikan wadah untuk Mama-Mama saling berbagi cerita pengalaman dan berbagai tips selama perjalanan mengASIhi melalui group Mama MengASIhi. Ini bertujuan agar Mama tidak merasa sendiri selama perjuangan mengASIhi!
etap semangat, ya!
6. Merawat payudara sebaik mungkin
Kekhawatiran akan suplai susu mungkin merupakan masalah paling umum yang dialami oleh ibu yang menggunakan metode e-pumping. Namun, masalah lain, seperti saluran susu yang tersumbat, mastitis, dan puting lecet pun dapat terjadi.
Untuk mencegah beragam masalah saat menyusui, Mama wajib merawat payudara serta puting dengan menggunakan nipple cream. Mama’s Choice Intensive Nipple Cream adalah pilihan yang aman untuk menciptakan proses pumping ASI yang nyaman.
Diperkaya dengan ekstrak kurma serta minyak kelapa, produk ini akan membantu Mama mendapatkan payudara yang lembab dan sehat. Mama pun bisa terhindar dari masalah puting gatal, kering hingga lecet yang kerap kali terjadi pada Mama yang menggunakan metode e-pumping.
7. Dapatkan dukungan dari lingkungan sekitar
Carilah konsultan laktasi yang dapat memberikan bantuan dan dukungan untuk Mama, terlebih jika sedang mengalami permasalahan dalam memompa ASI. Lalu, Mama juga bisa bergabung dengan komunitas sesama ibu e-pumping agar bisa mendapatkan dukungan dan bisa bertukar informasi dengan mereka.
Tak luput, tambahlah wawasan Mama mengenai e-pumping melalui media parenting, buku, dan lainnya. Dengan begitu, diharapkan Mama dapat meminimalkan rasa kekhawatiran yang mungkin bakal terjadi.
8. Cegah agar Produksi ASI Tidak Drop
Selain mempersiapkan tekad dan perlengkapan yang diperlukan untuk pumping ASI, yang tak kalah penting adalah mengusahakan agar produksi ASI Mama selalu lancar. Caranya antara lain:
- Memastikan tubuh Mama selalu terhidrasi (minum air, makan sup)
- Usahakan memiliki istirahat yang cukup
- Berusaha mengurangi stres
- Mengonsumsi nutrisi yang diperlukan untuk laktasi
Nutrisi yang diperlukan agar ASI lebih berkualitas bisa didapatkan dari: daging merah, kacang-kacangan (seperti almond dan kedelai), biji-bijian yang kaya omega 3, sayuran hijau untuk zat besi, (terutama daun katuk), atau kurma.
Jika Mama kesulitan mendapatkan asupan nutrisi yang diperlukan – misalnya tak sempat masak yang rumit atau bosan dengan makanannya – jangan khawatir. Kini ada cara praktis dan mudah untuk memenuhi nutrisi yang Mama perlukan, yakni dengan Mama’s Choice Breastfeeding Support.
ASI Booster berbentuk kapsul ini mengandung nutrisi lengkap dari almond, fenugreek, daun katuk, dan kurma yang akan membantu meningkatkan kuantitas dan kualitas ASI. Sangat cocok untuk Mama yang vegan, kurang menyukai, atau menghindari olahan daging merah. Keduanya dibuat 100% natural tanpa pewarna, perasa, maupun pengawet.
8 dari 10 ibu menyusui sudah merasakan produksi ASI mereka meningkat dengan mengonsumsi Mama’s Choice Breastfeeding Support secara rutin. Yuk coba sekarang!
—
Nah, itu dia 8 tipsnya yang bisa Mama aplikasikan sehari-hari. Jangan khawatir, sebab ASI yang lancar selalu bermula dari hati yang tenang dan bahagia. Semangat, ya, Ma! 🙂
Referensi: bellybelly.com
Tya
Gemar menulis dan bercerita. Membagikan kisah, pengalaman dan inspirasi melalui kata-kata. Perempuan yang terlihat melodrama, tapi suka tertawa. Sedang bersiap-siap menanti kehadiran si kecil dalam hidupnya. Agar semakin menyenangkan, berceritalah ia. Di sini.