Mama sering pakai produk pembersih badan yang menghasilkan banyak busa? Coba deh, cek, di balik kemasan produk yang Mama gunakan, pasti mengandung sodium lauryl sulfate atau SLS. SLS adalah zat kimia yang bersifat surfaktan yang memiliki efek pengental dan kemampuan menghasilkan busa. Terkesan bersih, bukan? Namun, apakah sepenuhnya aman?
SLS adalah zat kimia banyak terdapat pada produk pembersih sehari-hari, seperti pada:
- Pasta gigi
- Sampo
- Sabun
- Pembersih wajah
- Deterjen
The Environmental Working Group menyatakan bahwa pasta gigi menempati posisi terbanyak kedua setelah sampo sebagai produk pembersih yang menggunakan SLS.
Apa fungsi SLS yang sebenarnya?
Fungsi SLS adalah sebagai cleansing agent dan foaming agent. Namun, jika zat ini tidak sengaja tertelan dan menyerap ke dalam tubuh, tentu bisa mendatangkan efek samping yang membahayakan.
Pada intinya, SLS tidak bersifat karsinogenik atau zat yang mudah menyebabkan kanker, melainkan bersifat iritan yaitu mudah menyebabkan iritasi.
Iritasi bisa terjadi berkepanjangan jika terus digunakan secara rutin dalam dosis yang tinggi serta jangka waktu yang panjang. Biasanya, iritasi mudah terjadi pada beberapa orang yang memiliki alergi bawaan terhadap zat kimia tertentu.
Risiko bahaya SLS untuk kesehatan
Dilansir dari Healthline, bahaya SLS dapat memberikan dampak negatif pada tubuh antara lain:
1. Iritasi pada kulit
Muncul dengan gejala gatal, ruam, kulit kering, kulit memerah, kulit mengelupas, kulit terasa panas, hingga kulit bersisik. Biasanya hal ini terjadi akibat karena reaksi kulit yang sensitif terhadap zat yang terlalu keras.
2. Iritasi pada mata
Tanda iritasi pada mata adalah perih, memerah, dan berair. Biasanya terjadi karena SLS masuk ke mata dalam waktu yang cukup lama atau pembilasan yang tidak bersih.
3. Iritasi pada mulut
Terjadi dengan gejala bibir kering, sariawan, luka terbuka pada dinding atau sudut mulut, dan juga luka pada gusi. Biasanya disebabkan karena area mulut terlalu berlebihan terpapar zat SLS melalui pasta gigi.
Tips menghindari SLS dalam produk sehari-hari
1. Waspadai nama lain dari SLS
Hindari produk yang mencantumkan nama lain dari zat ini. Beberapa nama lain yang kerap terkandung dalam produk perawatan tubuh antara lain adalah:
- Sodium dodecyl sulphate
- Lauryl sodium sulphate
- Sodium n-dodecyl sulphate
- Lauryl sulphate sodium salt
2. Pilih produk SLS-free
Sebagai alternatif , Mama bisa memilih produk pembersih tanpa SLS atau yang ditandai dengan sebutan SLS-free. Meskipun busa yang dihasilkan akan jauh lebih sedikit bahkan tidak ada sama sekali, namun keamanan dan kesehatan akan lebih terjaga.
3. Pilih zat subtitusi yang lebih aman
Selain itu, Mama juga bisa memilih produk pembersih yang menggunakan sodium coco sulfate yang merupakan hasil ekstraksi kelapa. Selain itu, ammonium lauryl sulfate juga bisa Mama pilih karena kadarnya lebih bisa ditoleransi untuk bisa masuk ke dalam tubuh saat digunakan secara rutin.
Nah, jika Mama tetap menginginkan efek busa namun masih tetap dalam taraf yang aman, Mama bisa memilih produk-produk yang mengandung Sodium Lauroyl Sarcosinate. Zat ini bisa menjadi alternatif pembuat busa yang lebih ringan dan aman untuk kulit, sekalipun dalam kondisi hamil atau menyusui.
Pasta gigi tanpa SLS dapat menjadi pilihan Mama
Pada dasarnya, SLS tidak memberikan manfaat apapun bagi kesehatan tubuh manusia, kecuali sebagai penghasil busa. Meskipun hanya bersifat iritan bagi kulit dan organ tubuh dalam, sebaiknya Mama menghindarinya dalam produk perawatan tubuh, terutama jika Mama sedang hamil dan menyusui.
Mama’s Choice Toothpaste hadir sebagai pasta gigi dengan formula SLS-free, fluoride-free, dan juga triclosan-free. Pasta gigi ini merupakan pasta gigi pertama di Indonesia yang dikhususkan untuk ibu hamil dan menyusui.
Selain bebas SLS dan bebas zat toksin lainnya, Mama’s Choice Toothpaste juga mengandung siwak, ekstrak mint, allantoin, dan kalsium dalam komposisinya. Selain menjaga kesehatan gigi dan gusi, pasta gigi ini juga dapat membantu mengurangi mual serta masalah bau mulut selama kehamilan.
Rahne Putri
Ibu dari satu anak laki-laki berusia 3 tahun. Saya percaya, ketika Ibu berbahagia, maka keluarganya juga akan bahagia. Berada di Mama’s Choice, adalah salah satu kesempatan yang saya ambil untuk membantu perjalanan para Ibu menjadi lebih nyaman dengan diri dan pilihan-pilihan yang akan diciptakan untuk keluarga