Pada kondisi yang umum biasanya melahirkan terjadi pada usia 37-42 minggu kehamilan. Karena berbagai pertimbangan, tak jarang banyak ibu yang memilih untuk melakukan persalinan secara normal. Apakah Mama salah satunya? Bila iya, tidak ada salahnya jika Mama mengetahui mengenai proses melahirkan normal lebih dulu melalui artikel ini.
Dalam istilah kesehatan, melahirkan normal dikenal dengan istilah persalinan vaginal atau vaginal birth, yakni saat seorang ibu melahirkan bayi melalui vagina. Memang tak semua ibu direkomendasikan dokter untuk melakukannya. Pasalnya, ada beberapa kondisi ibu yang dianjurkan untuk melakukan persalinan sesar demi keselamatan dan kesehatan ibu maupun janin.
Kondisi ibu tidak bisa melahirkan normal
Ada beberapa kondisi ibu yang tidak direkomendasikan untuk melahirkan secara normal sehingga kelahiran sesar menjadi solusinya, di antaranya :
- Posisi janin yang abnormal selama kehamilan, misalnya posisi sungsang
- Berat badan janin terlalu besar
- Mengalami komplikasi plasenta
- Detak jantung janin tidak normal
- Ibu mengalami kondisi kesehatan tertentu seperti mengidap HIV, diabetes, herpes, atau preeklampsia
- Mengalami kehamilan kembar pada kebanyakan kasus lebih mungkin melahirkan secara sesar, namun sebaiknya dikonsultasikan kembali dengan dokter ya, Ma
- Persalinan sesar pada kehamilan sebelumnya pun berisiko melahirkan sesar kembali, namun konsultasikan lah dengan dokter untuk menemukan upaya terbaik
3 tahap proses persalinan normal
Dalam dunia kesehatan terdapat tiga tahapan untuk kelahiran secara normal, yakni kala 1 atau tahapan sebelum melahirkan normal dan kala 2 saat proses melahirkan. Sementara itu, kala 3 adalah proses pengeluaran plasenta setelah bayi keluar.
Secara keseluruhan, proses persalinan yang terjadi bisa sekitar 12-14 jam. Bagi Ibu yang pernah merasakan kelahiran normal sebelumnya bisa memiliki durasi yang lebih singkat.
Tahapan sebelum melahirkan normal (kala 1)
Berikut adalah beberapa tahapan dalam proses melahirkan normal:
Fase laten
Fase yang paling awal terjadi ini seringkali dianggap tidak nyaman oleh sebagian besar ibu yang pernah merasakan kelahiran normal. Ma, fase ini bisa terjadi sampai bukaan serviks sekitar 3 cm.
Prosesnya pun terbilang cukup lama yakni sekitar 5-18 jam dengan kontraksi yang sering terjadi secara berkala. Kontraksi ini biasanya terjadi dengan jarak 5-20 menit selama 30-45 detik, yang ditunjukkan dengan perut yang terasa kencang.
Fase aktif
Nah, pada fase ini Mama sudah disarankan untuk segera pergi ke rumah sakit, ya. Fase ini terjadi saat serviks sudah mengalami bukaan hingga 3-4 cm.
Gejala khas yang menandakan ibu hamil tengah mengalaminya ialah kontraksi yang akan lebih sering terjadi dengan durasi sekitar 50-70 detik, setiap 2-3 menit sekali. Pada fase ini tak jarang ketuban sudah mulai pecah, namun ada juga yang masih belum mengalaminya.
Bila sudah mengalami fase ini, beberapa hal yang sebaiknya dilakukan antara lain:
- Segera pergi ke dokter untuk memulai proses persalinan normal. Bila ketuban belum pecah dokter akan melakukan penanganan berupa memecahkan selaput ketuban
- Lakukan latihan pernafasan karena pada kondisi ini Mama seringkali merasa gelisah dan nyeri
- Melakukan gerakan-gerakan yoga yang bisa dilakukan sebelum proses persalinan juga dianjurkan untuk membuka panggul dan melatih pernapasan
- Meminta pertolongan orang sekitar saat hendak bergerak karena biasanya ibu hamil akan sulit berdiri atau ingin selalu berganti posisi
- Bila nyeri sudah tak tertahankan, komunikasikan dengan dokter, biasanya obat bius epidermal akan diberikan untuk mengatasinya
Fase transisi
Pada fase lanjutan dari fase aktif ini, Mama akan lebih sering merasakan kontraksi. Artinya, memang kelahiran buah hati tak akan lama lagi karena posisi bayi sudah bergerak turun.
Normal bagi setiap ibu hamil merasakan gelisah, takut, maupun lelah pada tahap ini sehingga dukungan orang terdekat khususnya suami maupun anggota keluarga lainnya diperlukan.
Tahapan melahirkan normal (kala 2)
Setelah melalui berbagai fase di atas, Mama akan memasuki kala 2 yaitu proses persalinan normal. Seorang ibu siap untuk melakukan persalinan pada tahap ini karena serviks sudah terbuka seluruhnya atau serviks sudah terbuka hingga 10 cm.
Bila sudah di tahap ini, Mama biasanya akan merasakan kontraksi yang berbeda dengan jeda 2-5 menit namun durasinya lebih panjang, sekitar 60-90 detik. Hal ini rupanya merupakan mekanisme alami bayi untuk turun dan terdorong.
Saat bayi sudah mulai memasuki area vagina, kulit dan otot pun ikut meregang. Bagian kewanitaan seperti labia dan perinium akan mencapai titik regang yang maksimal.
Fase saat kepala bayi sudah di bawah
Saat ini terjadi, sensasi seperti terbakar pada jalan lahir bisa dirasakan, Ma. Kemungkinan perinium robek bisa saja terjadi, sehingga dokter tidak akan meminta Mama untuk mengejan lagi sehingga bayi bisa keluar perlahan-lahan.
Untuk menghindari robekan, tak jarang dokter juga melakukan tindakan episiotomi atau melakukan sayatan kecil di perineum yang akan dijahit kembali setelah sebelumnya dilakukan bius secara lokal.
Saat bayi memasuki vagina, kulit dan otot Anda meregang. Labia dan perineum (area antara vagina dan rektum) akhirnya mencapai titik peregangan maksimum. Pada titik ini, kulit mungkin terasa seperti terbakar.
Fase saat kepala bayi sudah keluar
Setelah kepala bayi sudah keluar seluruhnya, tibalah saat keseluruhan tubuh bayi dikeluarkan. Pada tahap ini, Mama disarankan untuk mengejan hingga bayi keluar seutuhnya.
Saat membantu kelahiran, biasanya dokter akan memutar kepala bayi seperempat putaran. Dengan bantuan dorongan dari mengejan, dokter akan mengeluarkan bagian bahu atas, bahu bawah, dan keseluruhan bagian tubuh.
Biasanya dokter akan memutar kepala bayi seperempat putaran agar selaras dengan tubuh bayi, yang masih ada di dalam diri Anda. Anda kemudian akan diminta untuk mulai mendorong lagi untuk memberikan bahu.
Tahapan mengeluarkan plasenta (kala 3)
Setelah melahirkan bayi, plasenta masih berada dalam lahir dan perlu dikeluarkan. Mama biasanya akan diminta untuk mengejan kembali sambil dibantu oleh tenaga kesehatan untuk mengeluarkannya.
Prosesnya tentu tak selama melahirkan sang bayi, biasanya ibu akan memerlukan waktu 5-30 menit. Kontraksi masih akan terjadi sebagai mekanisme alami untuk mengeluarkan plasenta dari rahim.
Setelah semua prosesnya dilalui, dokter akan memberikan penanganan lainnya lalu merekomendasikan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) untuk meningkatkan bonding orangtua dengan anak.
Lakukan ini untuk perawatan dasar setelah melahirkan
Perjuangan menjadi ibu tentu tak hanya sebatas kehamilan dan kelahiran, pasca persalinan beberapa hal sebaiknya diperhatikan agar kesehatan fisik dan psikis tetap terjaga. Ada beberapa perawatan yang sebaiknya dilakukan, diantaranya:
- Pastikan asupan cairan tercukupi, minumlah sesering mungkin
- Jaga asupan makanan bergizi seimbang
- Baby blues syndrome rentan terjadi sehingga pastikan Mama mendapatkan penanganan bila ahli saat mengalaminya
- Komunikasikan hal yang dirasakan, keinginan, dan kebutuhan dengan orang terdekat seperti pasangan dan anggota keluarga lainnya
- Rasa nyeri masih seringkali dirasakan pasca melahirkan, oleh karena itu cobalah untuk berada senyaman mungkin saat duduk maupun tidur, gunakan alas yang empuk. Menggunakan Mama’s Choice Relaxing Massage Oil untuk relaksasi juga disarankan. Dapat juga digunakan sebagai aromaterapi untuk membuat suasana ruangan lebih nyaman
- Gunakan kompres es atau pad dingin di antara luka
- Basuh perinium dengan air hangat saat buang air kecil
- Mandi menggunakan air hangat bila Mama merasa lebih nyaman
- Saat kondisi luka sudah mulai membaik cobalah untuk melakukan kegel untuk menghindari inkontinensia urin
- Gunakan pakaian luar dan pakaian dalam yang nyaman dan menyerap keringat
Mama’s Choice Relaxing Massage Oil (100 ml) | Rp 99,000
Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter ya terkait perawatan sebelum dan setelah proses melahirkan normal. Semoga Mama dan buah hati selalu diberikan kesehatan! 🙂
Referensi: WebMD, Alodokter, Mayo Clinic, Healthline, Stanford Children
Tya
Gemar menulis dan bercerita. Membagikan kisah, pengalaman dan inspirasi melalui kata-kata. Perempuan yang terlihat melodrama, tapi suka tertawa. Sedang bersiap-siap menanti kehadiran si kecil dalam hidupnya. Agar semakin menyenangkan, berceritalah ia. Di sini.