Search

Ibu Hamil Tidak Boleh Vaksin Covid-19, Harus Bagaimana?

Vaksin Covid-19 Sinovac telah resmi disuntikkan pertama kali di Indonesia pada 13 Januari 2021. Di saat yang bersamaan, berbagai macam vaksin sudah dikembangkan di seluruh dunia. Namun semuanya memberlakukan pengecualian yang sama, yakni ibu hamil dan menyusui sebagai kelompok yang tidak boleh menerima vaksin Covid-19. Kenapa?

Sebelum melihat jawabannya, mari kita lihat macam-macam teknologi pengembangan vaksin Covid-19:

  1. Menggunakan inactivated virus, yakni virus yang sudah dimatikan
  2. Messenger RNA (mRNA), hanya memuat protein spike menyerupai virus
  3. Sebagian kecil materi genetik patogen

Tingkat efektivitas setiap vaksin tersebut ditentukan melalui uji klinis, dan menunjukkan hasil bervariasi sesuai dengan teknik pengembangannya. Beberapa vaksin telah diklaim efektif dalam memunculkan respons antibodi terhadap virus corona. Namun, pemberian vaksin juga bisa memberi efek samping dan reaksi alergi.

Apakah Vaksin Covid-19 Aman untuk Ibu Hamil?

Melansir dari Klikdokter.com, dr. Arina Heidyana mengungkapkan bahwa sampai saat ini masih sangat minim data tentang vaksin yang aman untuk ibu hamil. 

Sumber BBC menyebutkan bahwa uji klinis vaksin Pfizer-BioNTech tidak mengikutsertakan ibu hamil atau menyusui. Perusahaan tersebut mengungkapkan bahwa data yang tersedia sejauh ini tidak cukup untuk menentukan risiko yang ditimbulkan oleh vaksin pada kehamilan.

Selain itu, uji klinis vaksin Sinovac di Bandung juga tidak menyertakan ibu hamil di antara 1.600 relawan yang terlibat. Oleh karena itu, di Indonesia, ibu hamil ditetapkan sebagai kelompok yang belum dapat menerima vaksin Covid-19.

Jadi alasan mengapa ibu hamil tidak boleh disuntik vaksin Covid-19 adalah karena uji klinis terhadap ibu hamil belum banyak dilakukan.

Risiko Covid-19 Terhadap Ibu Hamil Menyusui

Berdasarkan informasi dari Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), ibu hamil berisiko terkena penyakit yang lebih parah akibat COVID-19 bahkan kematian, dibandingkan dengan orang yang tidak hamil. Covid-19 juga meningkatkan risiko kelahiran prematur (kurang dari 37 minggu).

Oleh karena itu, selama ibu hamil dan menyusui masih menjadi kelompok berisiko tinggi yang belum bisa menerima vaksin, Mama harus menjaga kesehatan dan kebersihan dengan lebih maksimal.

Artikel terkait: Pertanyaan Seputar Covid-19 dan Ibu Hamil

Berikut adalah upaya pencegahan tertular Covid-19 yang dapat Mama lakukan:

karena tidak boleh vaksin covid-19, ibu hamil sebaiknya tetap tinggal di rumah saja

  • Jika tidak sangat diperlukan, jangan keluar rumah kecuali saat kontrol kehamilan atau ke dokter anak.
  • Apabila memungkinkan, cari cara agar janji dengan dokter tidak membuat Mama menunggu lama dan meningkatkan risiko terpapar Covid-19.
  • Selalu lakukan protokol kesehatan dan 3M saat keluar rumah:
    – Memakai masker
    – Mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer
    – Menjaga jarak dengan orang lain
  • Jaga imun tubuh dengan makan makanan yang bergizi, istirahat dan minum air yang cukup.

Pastikan juga orang serumah Mama melakukan upaya pencegahan yang ketat, ya. Ingat, keamanan dan kesehatan Mama dan buah hati adalah hal yang utama.

Semoga informasi ini membantu Mama. Yuk #KurangiWorry selama kehamilan dan menyusui bersama Mama’s Choice. Mama’s Choice akan memastikan Mama selalu mendapat produk perawatan berkualitas terbaik yang aman dan Halal!

Klik banner untuk belanja perlengkapan kehamilan dan peralatan menyusui dengan gratis ongkir!*

 

Sumber:

Cdc.gov

Health.detik.com

Author Maureen

Maureen

I am a happy & proud millenial mom! Senang belajar dan berbagi ❤

COMMENTS

0 Comments
Leave a comment

Keranjang Anda (0)

Close

Belanja Rp90,000 lagi untuk dapat free ongkir!

Mini Cart

Keranjang belanja Anda kosong.

Shop now
1
0