Imunisasi bayi baru lahir sangat penting lho Ma! Ada banyak risiko kesehatan yang terjadi jika tidak dilakukan, sehingga imunisasi wajib untuk bayi. Pemberian imunisasi pun harus sesuai dengan jadwal imunisasi pada bayi. Yuk, simak jadwal dan tahapan imunisasi bayi baru lahir yang perlu Mama dan Papa tahu di sini!
Apa itu Imunisasi?
Imunisasi merupakan penyuntikan vaksin tertentu pada bayi sesuai dengan usia sebagai upaya menjaga kesehatannya dari penyakit tertentu. Kementerian Kesehatan atau Kemenkes telah mengubah konsep imunisasi dasar lengkap menjadi imunisasi rutin lengkap. Imunisasi rutin lengkap terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan.
Diketahui penurunan angka imunisasi pada anak terjadi karena orang tua khawatir akan tertular Covid-19 saat mengunjungi fasilitas kesehatan. Padahal dengan tidak mendapatkan imunisasi malah membuat bayi dan anak-anak menjadi lebih berisiko tertular Covid-19.
Maka dari itu, penting sekali bagi Mama dan Papa untuk mengantarkan Si Kecil untuk mendapatkan imunisasi wajib untuk bayi, ya!
Untuk Mama dan Papa yang baru menjadi orang tua, berikut merupakan jadwal serta tahap imunisasi bayi berdasarkan Rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Tahun 2020.
Jadwal dan Tahapan Imunisasi Bayi Usia 0-6 Bulan
1. Hepatitis B
Untuk bayi yang baru lahir atau usia kurang dari 24 jam akan mendapatkan imunisasi Hepatitis B (HB-1). Penerimaan imunisasi Hepatitis B oleh bayi sebanyak 4 kali sebelum usia 6 bulan, dengan jarak satu bulan. Jadi bayi akan menerima ketika lahir, berusia 2, 3, dan 4 bulan. Imunisasi ini juga bisa diberi bersamaan dengan DTP.
2. Polio
Saat baru lahir hingga usia 1 bulan, bayi akan mendapat imunisasi Polio. Polio merupakan penyakit menular yang menyerang sistem saraf pusat pada otak dan menyebabkan kelumpuhan.
Imunisasi ini dapat dilakukan secara Oral Poliovirus Vaccine (OPV) atau suntikan Inactive Poliovirus Vaccine (IPV). Vaksin ini diberikan 2 kali bisa bersamaan dengan DTwP atau DTaP.
3. BCG
Imunisasi BCG dapat mencegah penyakit TBC atau Tuberkulosis yang menyerang saluran pernapasan. Imunisasi ini hanya diberikan 1 kali saat bayi berusia 2-3 bulan.
4. DPT
Vaksin DPT merupakan pencegahan terhadap penyakit Difteri, Pertusis, dan Tetanus yang dapat berisiko buruk hingga menyebabkan kematian. Imunisasi DPT pertama diberikan kepada bayi berusia 2-4 bulan dengan interval masing-masing satu bulan.
5. Influenza
Imunisasi influenza diberikan pada anak berusia 6 bulan, tetapi bisa diberikan kapan saja tidak sesuai jadwal. Imunisasi ini tidak termasuk wajib, tetapi sebaiknya diberikan setiap satu tahun sekali untuk mengurangi tingkat keparahan penyakit flu.
Baca juga: Jangan Panik, Ini Penyebab dan Cara Menurunkan Demam pada Bayi
Jadwal dan Tahapan Imunisasi Bayi Usia 6-12 Bulan
1. PCV
Vaksin Pneumokokus atau PCV merupakan pencegahan terhadap penyakit yang disebabkan oleh infeksi kuman pneumokokus yang membuat radang paru, radang selaput otak, dan infeksi darah. Imunisasi ini dimulai sejak usia 2 bulan dan diberikan 3x dengan interval 4-8 minggu.
2. Rotavirus
Imunisasi rotavirus diberikan untuk mencegah penyakit peradangan pada saluran pencernaan. Terdapat 2 jenis imunisasi rotavirus, yaitu imunisasi rotavirus monovalen yang diberikan 2 kali dengan batas pemberian usia 6 bulan.
Sedangkan jenis imunisasi rotavirus pentavalen diberikan sebanyak 3x dengan batas pemberian pada usia 8 bulan.
3. Campak, gondongan, rubella (MMR)
Pada usia 9 bulan bayi sudah bisa mendapatkan vaksin MMR untuk mencegah penyakit campak, gondongan, dan rubella. Vaksin ini akan diberikan ulang pada usia 18 bulan untuk meningkatkan efektivitasnya.
Baca juga: Cara Membedakan Jenis Ruam Pada Kulit Bayi
Jadwal dan Tahapan Imunisasi bayi usia 12-24 bulan
1. Varisela
Imunisasi varisela merupakan upaya untuk mencegah komplikasi cacar air yang dapat diberikan pada usia 1 tahun. Imunisasi ini hanya diberikan 1 kali dan bisa diberikan juga pada anak sebelum masuk sekolah dasar hingga orang dewasa yang belum pernah kena cacar air.
2. Japanese encephalitis (JE)
Imunisasi selanjutnya adalah Japanese encephalitis (JE) penyakit yang asalnya datang dari nyamuk dan dapat menyebabkan kematian. Pemberian imunisasi mulai sejak anak berusia 12 bulan dan diulang pada 1-2 tahun berikutnya.
3. Hepatitis A
Imunisasi Hepatitis A dapat Mama beberikan pada saat anak berusia 2 tahun untuk mencegah penyakit Hepatitis A. Imunisasi ini diberikan 2 kali dengan jeda 6-12 bulan.
Baca juga: 6 Ciri Ciri dan Gejala Demam Berdarah (DBD) pada Bayi
Imunisasi Anak Usia 2-18 Tahun
1. Tifoid
Imunisasi Tifoid diberikan untuk mencegah penyakit tipes yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhii. Imunisasi ini diberikan setiap 3 tahun sekali pada anak usia 2 tahun.
2. HPV
Imunisasi HPV merupakan upaya mencegah infeksi virus Human Papiloma Virus yang dapat menyebabkan kanker pada area kelamin dan mulut. Imunisasi ini dapat diberikan 2 kali pada usia 9-14 tahun, dengan jeda 6-12 bulan.
Namun pemberian imunisasi ini hanya terbatas pada fasilitas kesehatan tertentu, karena belum termasuk program imunisasi Nasional.
3. Dengue
Imunisasi dengue diberikan pada anak usia 9-16 tahun untuk mencegah penyakit demam berdarah. Perlu Mama tahu, pemberian imunisasi di bawah usia yang direkomendasikan justru akan meningkatkan risiko terkena infeksi dengue.
–
Yuk Mama dan Papa, segera berikan imunisasi sesuai jadwal untuk Si Kecil. Jadwal ini juga bisa kok menjadi acuan sambil menunggu kelahiran buah hati.
Selain itu, lengkapi dan jaga kesehatan Si Kecil dengan menyiapkan produk perawatan bayi yang aman dari Mama’s Choice. Mama bisa dapatkan minyak telon, lotion pencegah gigitan nyamuk, sabun dan sampo 2 in 1, krim anti ruam, serta hand sanitizer yang berkualitas serta terbuat dari bahan alami, lho!
Artikel terkait: Ibu Hamil Vaksin Covid-19, Lebih Besar Manfaat atau Risikonya?
Sumber:
Annisa Nur Fitriani
Seorang perempuan yang menyukai beragam proses belajar, mulai dari mendengar, mengamati, dan menulis. Baginya, semua tempat adalah sekolah, dan semua Mama adalah guru yang berharga.