Sembelit saat hamil jadi masalah tersendiri untuk ibu hamil. Semakin besar usia kandungan, umumnya akan semakin sulit untuk buang air besar.
Sembelit atau juga dikenal dengan konstipasi adalah kondisi di mana seseorang sulit untuk melakukan buang air besar dari hitungan normal. Umumnya, orang yang mengalami sembelit akan buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu.
Pada ibu hamil, hal ini sangat lumrah terjadi. Namun, bukan berarti sembelit saat hamil bisa dibiarkan begitu saja.
Jika tidak ditangani dengan tepat, sembelit dapat memicu wasir atau ambeien.
Ambeien adalah suatu kondisi meradangnya pembuluh darah vena di sekitar anus. Biasanya, selain meradang, pembuluh darah tersebut juga akan membengkak.
Tapi Mama tidak perlu khawatir. Yuk, kenali penyebab sembelit pada ibu hamil sekarang juga! Karena faktanya, sembelit ternyata bisa dicegah sejak awal kehamilan, lho!
Apa saja faktor penyebab sembelit saat hamil?
1. Hormon progesteron
Meningkatnya hormon progesteron selama kehamilan akan membuat otot-otot halus di seluruh tubuh lebih tegang. Tak terkecuali, otot di bagian pencernaan. Akibatnya, kinerja usus menjadi lebih lambat dalam proses penyerapan cairan. Di sinilah asal muasal mengapa sembelit kerap kali dialami ibu hamil.
2. Posisi rahim
Posisi rahim yang membesar ternyata dapat menekan usus. Lagi-lagi, hal ini membuat usus lebih lambat mencerna cairan tubuh sehingga menghambat proses pencernaan yang berlangsung. Posisi usus yang tertekan juga akan membuat usus sulit memindahkan feses.
3. Vitamin prenatal
Umumnya, vitamin prenatal atau vitamin kehamilan diperkaya dengan zat besi. Ya, tentu saja tujuannya adalah memenuhi kebutuhan zat besi di dalam tubuh.
Namun di sisi lain, jika konsumsi vitamin ini tidak dibarengi dengan konsumsi serat yang cukup banyak, zat besi justru akan memicu konstipasi dan feses yang keras serta menghitam.
4. Kondisi psikis
Siapa sangka, kondisi terlalu sering khawatir dan cemas berlebihan juga dapat memicu sulit buang air besar saat hamil. Kondisi psikis ini ternyata berpengaruh langsung pada pencernaan, terlebih lagi bagi Mama yang juga memiliki masalah kehilangan nafsu makan.
5. Kurang olahraga
Seperti yang kita ketahui bahwa proses pencernaan sangat dipengaruhi oleh kebugaran tubuh. Salah satu cara untuk memiliki tubuh yang bugar antara lain adalah dengan berolahraga dan terbiasa menggerakkan otot-otot tubuh.
Jika Mama tidak bisa berolahraga sebagaimana biasanya saat sedang tidak hamil, Mama bisa mencoba senam hamil, prenatal yoga, renang, ataupun sekedar berjalan kaki 10-15 menit setiap pagi.
6. Kurang asupan serat
Sumber serat tertinggi ada di beragam buah dan sayur. Untuk itu, wajib hukumnya ibu hamil untuk mengonsumsi makanan-makanan tersebut.
Serat akan memperpendek masa transit feses (tinja) di dalam usus. Dengan mengonsumsi serat, massa feses akan meningkat dan mudah dikeluarkan melalui aktivitas buang air besar (BAB).
Bagaimana cara mengatasi sembelit jika sudah terjadi?
Cara mengatasi sembelit saat hamil adalah mengubah pola hidup menjadi lebih sehat. Karena hal ini sangat berkaitan erat dengan proses pencernaan, konsumsi makanan kaya serat tentu jadi salah satu langkah yang paling diandalkan.
Cara mengatasi sembelit saat hamil yang efektif dan aman:
- Konsumsi air putih secukup mungkin, minimal 2 liter setiap hari. Jika kurang membantu, Mama bisa memaksimalkannya dengan mengonsumsi sup bening, jus buah, smoothies, atau buah kaya air seperti jeruk dan semangka.
- Sertakan aktivitas fisik dalam rutinitas harian. Aktif bergerak dapat membantu mencegah dan mengatasi sembelit karena pencernaan akan jauh lebih lancar.
- Konsumsi makanan kaya akan serat, yaitu buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
- Jika Mama merasa berlebihan dalam mengonsumsi zat besi, segera konsultasikan hal ini ke dokter agar diberikan dosis yang paling tepat.
- Mengonsumsi probiotik. Probiotik dapat membantu mengisi kembali bakteri usus dengan strain sehat yang mendorong buang air besar normal dan teratur. Probiotik terdapat pada makanan atau minuman yang melalui proses fermentasi dengan melibatkan bakteri-bakteri baik. Beberapa contoh makanan dengan probiotik tinggi antara lain adalah yogurt, acar, kimchi, tempe, serta kefir.
Kapan saya harus memeriksakan kondisi sembelit ke dokter kandungan?
Jika Mama sudah melakukan hal-hal di atas namun tidak mengalami perkembangan yang cukup baik pada frekuensi buang air besar, Mama bisa memeriksakannya ke dokter.
Biasanya, perawatan medis yang diberikan adalah mengonsumsi obat pencahar atau obat pelunak feses.
Terdapat beberapa obat pelunak feses yang aman digunakan ibu hamil dan menyusui, antara lain:
- Bulk forming agents. Pelunak feses ini dapat menyerap lebih banyak air, sehingga mungkin akan membuat tubuh Mama lebih mudah lemas dan dehidrasi. Pastikan selalu dibarengi dengan konsumsi air putih yang cukup, ya, Ma!
- Stool softener. Cara kerjanya ialah menambahkan air ke feses agar teksturnya lebih lembut dan mudah dikeluarkan. Cara ini tergolong aman untuk ibu hamil dan tidak membahayakan janin di dalam kandungan.
- Laksatif lubrikan. Pelunak feses ini akan melubrikasi usus untuk membantu proses pengeluaran feses menjadi lebih mudah. Cara pemberiannya ialah dimasukkan ke dalam anus.
- Laksatif osmotik. Cara kerjanya menarik lebih banyak air ke dalam usus untuk melunakkan feses. Usus akan dibuat berkontraksi sehingga lebih mudah menggerakkan feses untuk dikeluarkan.
Keempatnya bisa menjadi alternatif perawatan medis lanjutan jika Mama sudah tidak bisa lagi mengatasi sembelit secara alami. Pastikan semuanya sesuai dengan resep dan anjuran dokter ya, Ma.
Faktanya, sembelit bisa dicegah sejak dini
Meski umum terjadi, ternyata konstipasi saat hamil bisa dicegah sedini mungkin bahkan sejak awal kehamilan.
Cara mencegah sembelit selama hamil:
1. Pastikan makanan selalu mengandung serat
Seperti yang disebutkan di atas, sumber serat banyak terdapat pada buah, sayur, serta kacang-kacangan. Begitu juga makanan yang memiliki kandungan probiotik yang tinggi.
Agar selama hamil Mama terhindar dari masalah konstipasi, sebaiknya Mama mulai membiasakan diri untuk mengonsumsi makanan tinggi serat.
Ubah pola makan menjadi lebih sehat, pastikan selalu ada kandungan serat di setiap porsi makan Mama. Idealnya, orang dewasa harus mengonsumsi makanan serat sekitar 25-30 gram setiap hari.
2. Jangan biarkan tubuh merasa haus
Mungkin sebagian ibu hamil akan merasa takut semakin sering buang air kecil jika terlalu sering minum. Padahal, hal ini sangat wajib untuk mencegah tubuh dehidrasi.
Biasakan tubuh menerima cairan yang banyak dari konsumsi air putih. Jangan tunggu rasa haus dahulu!
3. Latih otot secara sederhana
Yang terpenting, tubuh Mama selalu bergerak untuk memaksimalkan proses pencernaan di dalam tubuh. Usus akan bekerja lebih optimal apabila tubuh memiliki kondisi yang bugar. Cukup dengan gerakan-gerakan sederhana, yang penting rutin ya, Ma!
4. Batasi asupan zat besi
Suplemen zat besi dapat menyebabkan konstipasi, maka dari itu Mama perlu membatasi asupan zat besi setiap harinya. Bicarakan pada dokter untuk mengetahui kadar zat besi yang direkomendasikan selama kehamilan.
Nah, agar kehamilan Mama lebih aman dan jauh dari risiko berbahaya, Mama juga perlu memilih produk perawatan yang aman, halal, dan natural seperti Mama’s Choice.
Dapatkan produk Mama’s Choice kesayangan Mama sekarang dan nikmati diskon tambahan hingga 40%*! Pssst, masih ada gratis biaya kirim ke seluruh Indonesia, lho! Grab it fast, Mama! Klik di sini untuk dapatkan promonya 🙂
Referensi : Medical News Today, American Pregnancy Association, dan Mayo Clinic
Tya
Gemar menulis dan bercerita. Membagikan kisah, pengalaman dan inspirasi melalui kata-kata. Perempuan yang terlihat melodrama, tapi suka tertawa. Sedang bersiap-siap menanti kehadiran si kecil dalam hidupnya. Agar semakin menyenangkan, berceritalah ia. Di sini.