Mama yang baru saja melahirkan, pasti rasa suka cita serta kebahagiaan sedang menyelimuti hari-hari Mama, ya! Memulai perjalanan hidup baru sebagai seorang ibu memang menyenangkan sekaligus penuh tantangan. Sebagai ibu baru, mama mungkin tidak selalu awas dengan masalah kesehatan yang bisa timbul pada bayi yang baru lahir, misalnya alergi kulit. Untuk itu, kali ini kami akan membahas apa saja saja penyebab dan bagaimana cara mengatasi jika kulit bayi mama terlanjur alergi.
Pengalaman dari seorang mama bernama Thatha, saat melahirkan putra pertamanya, memasuki usia bayi 1 bulan terlihat bercak kemerahan pada tubuh bayi dan membuat bayinya tidak nyaman dan sering menangis jika suhu ruangan lembap dan panas. Setelah dokter memeriksa, ternyata anak Mama Thatha mengalami alergi kulit bayi yang sangat kompleks, Ma.
Ada banyak faktor yang memengaruhi mengapa terjadi alergi kulit bayi. Sebelumnya, Mama wajib ketahui dulu apa pengertian mendasar alergi kulit bayi, penyebab, dan beberapa cara untuk mencegahnya.
Pengertian Alergi pada Kulit Bayi
Kulit bayi bisa meradang akibat kontak langsung dengan alergen atau sesuatu yang bisa menimbulkan respon alergi atau kondisi tubuh bayi melepaskan zat histamin yang dipicu oleh bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Kedua kontak luar dan dalam tubuh seperti itu dapat menyebabkan reaksi peradangan sehingga timbul eksim, rasa gatal, dan bercak ruam kemerahan.
Alergen Kulit Bayi yang Harus Mama Waspadai
Dikutip dari website parents.com, menurut Robert Sidbury, M.D., seorang kepala divisi dermatologi pedriatik di Rumah Sakit Anak Seattle mengatakan bahwa bayi sampai usia anak-anak bisa memiliki kulit yang sangat sensitif karena sebelumnya memiliki riwayat penyakit seperti eksim, asma, dan gejala alergi lainnya. Pertama sekali, tentukan apakah ruam disebabkan oleh paparan alergen atau iritasi sederhana.
Nah, dari penjelasan tersebut, penting bagi Mama untuk mengetahui apa alergen alias penyebab alergi. Berikut di antaranya.
1. Air Liur
Air liur ternyata bisa memicu alergi kulit bayi lho, Ma. Masih mengutip dari pernyataan Dr. Sidbury bahwa air liur dapat menyebabkan ruam di sekitar mulut dan dagu. Padahal banyak Mama yang berasumsi bahwa alergi makanan lah yang menyebabkan ruam tersebut.
Ciri-cirinya berupa kemerahan, kadang dengan benjolan kecil di daerah mulut yang bisa meluas sampai bagian leher dan dada. Apabila terjadi ruam seperti ini, Mama tidak perlu khawatir. Tapi, apabila ada bercak kekuningan pada ruam, bisa jadi hal tersebut sebagai indikasi kulit si kecil mengalami infeksi. Segeralah periksakan ke dokter spesialis anak.
2. Faktor Makanan
Kalau Mama sudah menghilangkan faktor iritasi tapi masih saja terjadi ruam, kemungkinan alergen selanjutnya yaitu faktor makanan. Menurut Dr. Sidbury, konsumsi telur dan susu bisa menjadi penyebab utama alergi. Dikutip dari sumber lain yaitu website healthychildren.org, mengatakan sebenarnya ASI yang dimininum Si Kecil jarang menyebabkan alergi, tapi banyak kasus terjadi alergi kulit bayi apabila Mama mengonsumsi susu sapi dan susu sapi mengontaminasi protein ASI yang bisa jadi pemicu alergi pada bayi.
3. Faktor Lingkungan
Lingkungan juga bisa memicu alergi kulit bayi. Kondisi ruangan yang berdebu dan lembap, gesekan pada rumput, pohon, atau tungau di kasur bisa menyebabkan kulit bayi yang sensitif mengalami gatal dan menimbulkan ruam kemerahan.
4. Deterjen
Tahukah Mama? Ternyata penggunaan detergen juga bisa memicu alergi kulit bayi. Untuk itu hindari produk detergen dengan kandungan SLS, Chlorine, Paraben, dan Triclosan yang paling sering menjadi pemicunya. Dilansir dari health.clevelandclinic.org, kontaminasi deterjen yang berakibat pada alergi, biasanya lebih bereaksi apabila bayi memakai pakaian ketat dan kontak langsung dengan kulit dalam waktu yang lama. Ditambah faktor kulit bayi yang masih sangat sensitif.
Cara Aman Mencegah Alergi Kulit Bayi
Setelah Mama tahu pemicu alergi kulit bayi, biar lebih lengkap lagi, kami berikan beberapa tips cara yang aman agar si kecil tidak mengalaminya.
1. Perhatikan Popok
Popok bayi salah satu tempat berkumpulnya kuman dan bakteri. Sebuah kutipan dari Kidshealth.com, untuk mencegah alergi kulit bayi, jagalah kulit bayi tetap kering dan sebersih mungkin, serta ganti popok secara rutin agar kotoran dan pipis bayi tidak mengiritasi kulit. Idealnya, gantilah popok setiap dua jam atau sesegera mungkin setelah habis buang air besar dan buang air kecil.
2. Jaga Kebersihan
Hindari si kecil dari kemungkinan alergi debu dan tungau dengan menjaga kebersihan kamar, serta tempat tidur bayi. Usahakan tidak terlalu banyak boneka, yang berpotensi menjadi sarang debu. Hindari pula paparan debu apabila di luar rumah, Mama bisa menutup tudung stroller apabila si kecil sedang diajak jalan ke luar rumah.
3. Gunakan Pakaian yang Nyaman
Pakaian dengan renda-renda dan aneka pita memang lucu ya, Ma. Tapi apabila Si Kecil mengalami alergi, sebaiknya tinggalkan jenis model pakaian seperti itu. Gunakan pakaian jenis bahan katun dengan serat lembut agar daya serap keringat lebih cepat.
4. Batasi Penggunaan Sabun
Saat memandikan bayi, pakailah sabun secukupnya dan gunakan jenis sabun yang aman untuk jenis kulit bayi yang sensitif. Hindari jenis sabun dengan aroma menyengat, dan terlalu banyak busa. Juga, jangan terlalu lama memandikan bayi ya, Ma.
5. Gunakan Deterjen yang Aman untuk Bayi
Deterjen bisa jadi pemicu alergi kulit bayi. Untuk itu, penting bagi Mama untuk memilih deterjen khusus bayi yang aman dan teruji tanpa menimbulkan alergi. Mama’s Choice menghadirkan kembali produk yang aman dan nyaman untuk Mama.
Mama’s Choice Baby Detergent solusi aman Mama untuk membersihkan sekaligus melembutkan pakaian bayi tanpa takut iritasi. Karena tidak mengandung:
- SLS/SLES, yang membahayakan sistem pernapasan, perncernaan dan sistem saraf bayi.
- Chlorine. Zat ini berpotensi menimbulkan masalah pada pernapasan, kulit, paru-paru, mata dan mulut.
- Paraben, yang membahayakan tumbung kembang bayi.
- Triclosan. Bahaya bahan ini sering dikaitkan dengan gangguan hormon. Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Toxicological Science mengatakan: jika triclosan terdapat dalam tubuh, maka akan terperangkap dalam sel dan darah. Berisiko mengganggu sistem endokrin. Sistem inilah yang bertanggung jawab untuk menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh.
Berikut beberapa alasan mengapa Mama wajib mengganti detergen lama Mama ke Mama’s Choice Baby Detergent
- Mengandung Tea Tree Extract yang dapat melawan bakteri dan kuman pada pakaian bayi, serta efektif menghilangkan noda dan menjaga serat kain pada pakaian bayi tetap lembut.
- Aman untuk kulit sensitif bayi, karena melalui uji klinis dermatologi.
- Lolos tes Hypoallergenic, meminimalkan risiko alergi pada kulit bayi
- Aman untuk mencuci dengan tangan, ataupun mesin cuci
Selain itu Mama’s Choice Baby Detergent merupakan deterjen ramah lingkungan. Menggunakan biodegradable surfaktan, menghasilkan busa yang lebih cepat terurai oleh tanah.
Kemasan isi 1 liter sangat terjangkau dengan harga Rp 79.000, sangat bersahabat untuk kantong Mama.
#KurangiWorry Mama seputar masalah kulit bayi dengan Mama’s Choice Baby-Safe Detergent. Karena kami paham betul, keselamatan dan kenyamanan si kecil menjadi prioritas nomor satu Mama. Seperti Mama juga, yang menjadi prioritas Mama’s Choice.
anita
Biasa dipanggil Thatha, senang menulis sejak SMP. Ibu dari satu orang anak laki-laki. Pencinta travelling, kopi, fotografi, dan tanaman hias. "Put your own oxygen mask on first so you have enough air to breathe and energy for yourself before you can assist and give to others.” –NN , adalah prinsip hidupnya menjalani peran sebagai ibu, istri, penulis dan pribadi seutuhnya.