Search

Keputihan Saat Hamil? Atasi dengan 5 Cara Ini!

Mengalami keputihan saat hamil, Ma? Tenang saja, hal ini normal, kok. Penyebabnya adalah hormon estrogen yang meningkat drastis saat hamil. Tapi, sebagaimana keputihan pada umumnya, hal ini juga bisa menjadi berbahaya jika ada warna dan aroma yang tidak biasa.

 

Kenali Keputihan Saat Hamil, Berbahayakah?

keputihan saat hamil adalah hal yang normal

Keputihan atau fluor albus merupakan cairan tambahan yang dikeluarkan oleh vagina. Cairan ini diproduksi akibat adanya aliran darah ke vagina, dan berfungsi untuk mencegah infeksi atau masuknya bakteri dari vagina ke dalam rahim.

Dilansir dari WebMD, semakin tua usia kehamilan, biasanya produksi lendir juga akan semakin banyak, terutama menjelang hari persalinan. Hal ini disebabkan karena kepala bayi mulai menekan serviks Mama.

Berikut ini beberapa tanda keputihan yang normal:

  • Berwujud lendir bening seperti putih telur. Saat kering pada celana, biasanya akan terlihat kekuningan.
  • Tidak diikuti rasa gatal.
  • Memiliki aroma yang normal, bukan aroma yang tidak sedap.
  • Tidak menyebabkan nyeri pada panggul.

 

Penyebab Keputihan Saat Hamil

Normalnya, keputihan yang muncul saat hamil disebabkan karena tubuh memproduksi lebih banyak hormon estrogen. Produksi estrogen yang meningkat ini memberi sinyal kepada vagina untuk menghasilkan lebih banyak cairan keputihan.

Jadi selama keputihan yang Mama alami masih normal, jangan cemas ya. Mama bisa menggunakan panty liners supaya keputihan tidak sampai mengotori celana dalam.

 

Ciri-Ciri Keputihan Saat Hamil yang Berbahaya

Keputihan biasanya muncul 1 hingga 2 minggu setelah pembuahan. Volume keputihan akan terus meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan. Ini pertanda bahwa tubuh Mama sedang mempersiapkan kelahiran Si Kecil.

Di awal kehamilan, keputihan biasanya berwarna bening atau agak putih, dan teksturnya seperti lendir. Semakin tua usia janin, warna keputihan bisa jadi cokelat keruh atau bahkan kemerahan, teksturnya pun semakin tebal.

Keputihan dengan warna kekuningan dan aroma tidak sedap, dapat menjadi pertanda adanya penyakit atau infeksi pada vagina. Terdapat empat infeksi yang umumnya terjadi saat hamil:

1. Vaginosis bacterialis

Keputihan saat hamil bisa disebabkan karena vagina yang tidak bersih

Infeksi ini terjadi karena tumbuhnya bakteri secara berlebihan pada vagina akibat perubahan hormon yang ekstrim. Biasanya, vaginosis bacterialis diikuti dengan gejala:

  • Lendir berwarna abu-abu keputihan atau putih kusam
  • Nyeri saat buang air kecil
  • Gatal berlebihan di sekitar vagina
  • Aroma cenderung amis
  • Nyeri saat berhubungan

Jika penyakit ini tidak ditangani dengan baik, infeksi bakteri ini bisa menyebabkan bayi lahir prematur atau dengan berat badan kurang. Penanganan vaginosis bacterialis ini biasanya memerlukan pengobatan antibiotik supaya tubuh bisa kebal terhadap bakteri.

2. Infeksi jamur

Apa saja jamur penyebab keputihan?

Selain bakteri, peningkatan hormon juga memicu pertumbuhan jamur candida albicans. Gejala dari infeksi jamur pada vagina diantaranya:

  • Lendir berwarna putih kekuningan atau kehijauan muncul dalam jumlah banyak, baik dengan bau ataupun tidak
  • Nyeri saat berhubungan seksual
  • Vagina memerah dan rentan bengkak
  • Vagina terasa panas dan terbakar saat aktivitas buang air kecil
  • Nyeri pada panggul
  • Gatal berlebihan pada vagina

Infeksi jamur dapat diatasi dengan obat antijamur.

3. Trichomonas vaginalis

Hati-hati, keputihan saat hamil bisa disebabkan oleh bakteri.

Bakteri ini menular melalui hubungan seksual. Beberapa gejalanya antara lain:

  • Lendir berwarna kuning kehijauan
  • Aroma lendir cenderung busuk dan amis
  • Ada sensati terbakar saat melakukan hubungan seksual
  • Lendir keluar dalam jumlah yang banyak
  • Rasa gatal berlebihan pada area vagina
  • Nyeri saat berhubungan seksual

Biasanya, penanganan jenis infeksi bakteri ini dilakukan dengan pemberian antibiotik yang harus dikonsumsi serutin mungkin.

4. Streptococcus Grup B (SGB)

Keputihan saat hamil muda, berbahayakah?

Risiko terserang bakteri SGB jauh lebih besar dibandingkan risiko infeksi lainnya. Gejala infeksi bakteri SGB antara lain adalah:

  • Urin berwarna keruh
  • Selalu ingin buang air kecil namun sebenarnya tidak
  • Ada sensasi panas pada vagina saat buang air kecil

Sayangnya, infeksi ini bisa menular ke bayi melalui aliran darah. Agar infeksi bakteri tidak berlanjut, biasanya dokter akan memberikan antibiotik selama masa kehamilan.

Baca juga: Begini 11 cara cepat atasi mual saat hamil, sudah coba?

 

Kapan Harus ke Dokter

Mama perlu rutin memantau volume, warna, tekstur serta bau keputihan selama hamil. Jika Mama mengalami ciri-ciri keputihan seperti yang sudah dijelaskan di atas, harap segera memeriksakannya ke dokter, ya. Lebih cepat Mama ke dokter, maka infeksinya akan dapat segera ditangani.

 

Cara Menghilangkan Keputihan Saat Hamil

1. Sering bersihkan Miss V

Jaga kebersihan Miss V dengan membasuhnya dari arah depan ke belakang menggunakan air bersih setiap kali selesai buang air kecil. Lebih baik lagi kalau Mama gunakan pembersih kewanitaan yang aman untuk ibu hamil. Jangan lupa keringkan Miss V sebelum pakai kembali celana dalam.

2. Gunakan celana dalam yang nyaman

Celana dalam yang baik harus mudah menyerap keringat, biasanya terbuat dari bahan katun. Mama juga perlu rajin ganti celana dalam kalau sudah terasa basah atau lembab.

3. Hindari gunakan celana luar yang ketat

Celana luar yang terlalu ketat juga harus dihindari karena berpotensi meningkatkan kelembaban area Miss V. Idealnya gunakan rok supaya sirkulasi udara di area kewanitaan lebih lancar.

4. Pakai pembalut atau panty liner

Saat keputihan sedang banyak-banyaknya, ada baiknya Mama menggunakan panty liner atau pembalut supaya bisa menyerap keputihan lebih baik. Jangan lupa untuk sering menggantinya karena kalau tidak, area Miss V jadi lembab dan meningkatkan potensi infeksi.

5. Jaga pola makan

Makanan yang Mama konsumsi dapat mempengaruhi keputihan saat hamil lho. Jadi untuk mengontrol volume keputihan, sebaiknya Mama hindari asupan gula berlebih, serta makanan yang mengganggu pencernaan.

 

Cegah Keputihan Saat Hamil Sejak Dini!

Keputihan saat hamil bisa berbahaya jika disertai dengan infeksi.

Beberapa cara untuk mengantisipasi keluar keputihan saat hamil, antara lain adalah:

  • Hindari menggunakan bahan celana yang ketat dan kasar, karena celana yang ketat dapat menyebabkan iritasi serta infeksi jamur.
  • Hindari menggunakan pewangi vagina, agar sirkulasi menuju vagina dapat berjalan dengan lancar.
  • Buang air kecil secara teratur. Saat membasuh, usahakan mulai dari arah depan ke belakang agar bakteri dari anus tidak menyebar ke vagina.
  • Konsumsi karbohidrat kompleks untuk mencegah terbentuknya sarang bakteri pada suatu bagian tertentu.

Baca juga: Produk aman dan sehat untuk ibu hamil, kenali di sini

 

Atasi Ketidaknyamanan Karena Keputihan dengan Pembersih Kewanitaan yang Aman untuk Bumil!

Keputihan saat hamil memang sering bikin tidak nyaman. Untuk mengatasinya, sebaiknya gunakan Mama’s Choice Refreshing Feminine Wash. Sabun area kewanitaan yang aman untuk ibu hamil.

feminine wash, pembersih kewanitaan
Diskon 25% Mama’s Refreshing Feminine Wash | Rp 79.000 Rp 59.000

shopee beli sekarang

Dalam setiap tetesnya, feminine wash ini mengandung bahan alami pilihan berikut ini.

  • Organic green tea, antibakteri natural yang menyegarkan area intim Mama.
  • Bunga lotus, menenangkan rasa gatal dan iritasi sekaligus mengurangi bau tak sedap.
  • Probiotik, menjaga keseimbangan bakteri baik yang menyehatkan.

Kombinasi ketiga kandungan natural tersebut efektif membersihkan dan menyegarkan Miss V Mama. Terbukti, berdasarkan survey, 4 dari 5 Mama setuju bahwa pemakaian rutin Mama’s Choice Refreshing Feminine Wash dapat mengurangi rasa tidak nyaman keputihan saat hamil.

Hebatnya lagi, produk ini khusus diformulasikan untuk ibu hamil. Jadi tidak ada kandungan berbahaya di dalamnya, seperti paraben, SLS/SLES, DEA, methylisothiazolinone serta pewangi buatan. Karena aman, Mama bisa gunakan produk ini setiap hari.

 

Itu dia beberapa cara bagaimana menghilangkan keputihan saat hamil. Jangan bingung lagi ya, Ma. Yuk, masukkan Mama’s Choice Refreshing Feminine Wash ke keranjang belanja, lalu segera check-out, untuk kesehatan area intim yang lebih baik!

 

Sumber:

Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. (n.d.). Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1320/sering-keputihan-normalkah

Vaginal Discharge. (2021, March 19). WebMD. https://www.webmd.com/baby/vaginal-discharge

https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.4161/viru.22913. (n.d.). https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.4161/viru.22913

Klik banner untuk mendapatkan promo tambahan dan gratis ongkir ke seluruh Indonesia!*

Author Tya

Tya

Gemar menulis dan bercerita. Membagikan kisah, pengalaman dan inspirasi melalui kata-kata. Perempuan yang terlihat melodrama, tapi suka tertawa. Sedang bersiap-siap menanti kehadiran si kecil dalam hidupnya. Agar semakin menyenangkan, berceritalah ia. Di sini.

COMMENTS

0 Comments
Leave a comment

Keranjang Anda (0)

Close

Belanja Rp90,000 lagi untuk dapat free ongkir!

Mini Cart

Keranjang belanja Anda kosong.

Shop now
1
0