Tahukah Mama, ternyata SLS merupakan zat yang bisa berbahaya jika diterima berlebihan oleh tubuh, khususnya bagi ibu hamil. Yuk, kenali lebih lanjut mengenai bahaya SLS untuk ibu hamil beserta solusinya di artikel berikut ini!
Apa itu SLS?
Sodium lauryl sulfate atau yang biasa dikenal dengan SLS adalah senyawa yang berfungsi sebagai foaming agent pada produk-produk tertentu. Karena kemampuannya menghasilkan busa sangat baik, maka produk ini juga bisa berperan sebagai cleansing agent dari molekul busa tersebut.
Pada dasarnya, SLS tidak membawa sifat beracun jika digunakan atau masuk ke dalam tubuh. Namun, SLS memiliki sifat iritan, yang artinya dapat menyebabkan iritasi pada bagian tubuh tertentu jika digunakan atau terserap dalam jumlah yang berlebihan.
Haruskah penggunaan SLS dikurangi?
Jawabannya, ya. Faktanya, SLS adalah zat yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Seharusnya, SLS digunakan untuk produk pembersih yang bukan untuk membersihkan badan, seperti deterjen, sabun pencuci piring, atau pembersih lantai. Hal ini disebabkan karena SLS adalah zat kimia yang sangat kuat.
Namun, pada kenyataannya, SLS juga banyak digunakan dalam produk pembersih badan seperti sabun mandi, sampo, pembersih wajah, hingga pasta gigi.
Produk tanpa SLS mungkin akan membuat aktivitas mandi atau membersihkan tubuh menjadi kurang berkesan, terasa kurang bersih karena tidak ada banyak busa yang dihasilkan. Tapi, jika ditinjau dari segi manfaat serta keamanannya sebagai bahan kimia, produk tanpa SLS tentu jauh lebih sehat, aman, dan tidak membahayakan kesehatan Mama dalam jangka panjang.
Bahaya SLS untuk ibu hamil dan menyusui
Dilansir dari situs Cancer Council WA, SLS bersifat iritan atau mudah menyebabkan iritasi. Bahkan, kadar SLS yang berlebihan bisa menyebabkan iritasi bukan hanya pada kulit, melainkan juga pada metabolisme tubuh.
Adapun beberapa bahaya SLS untuk ibu hamil dan menyusui, antara lain ialah:
- Menyebabkan iritasi pada kulit, seperti mengelupas, kering, memerah, kasar
- Dermatitis
- Menyebabkan iritasi mata
- Merusak organ hati jika terlalu banyak mengendap di dalam tubuh
- Dapat menyerap jumlah lemak dan protein yang ada pada tubuh karena SLS bersifat korosif
- Potensi terburuk, dalam kadar yang sangat berlebihan serta kondisi yang buruk, bisa menyebabkan cacat janin
- Mengganggu sistem endokrin yang dapat merusak pembentukkan hormon.
SLS dapat berpengaruh buruk pada tubuh jika kadar SLS dalam suatu produk terdapat dalam jumlah yang banyak, dan digunakan secara rutin atau berlebihan. Terlebih lagi, jika SLS tidak dibilas dengan bersih dan masih tersisa di rambut atau kulit, yang bisa memudahkan SLS mengendap dan masuk ke dalam tubuh melalui pembuluh darah. Kalau sudah begini, bukan hal yang tidak mungkin jika kesehatan janin Mama berisiko terganggu kesehatannya.
Tips menghindari bahaya SLS
Mama disarankan untuk tidak menggunakan produk-produk yang mengandung SLS selama masa kehamilan sebagai antisipasi untuk mencegah terhambatnya pertumbuhan janin. Dengan begitu, kesehatan kulit dan tubuh Mama juga akan terjaga, terhindar dari iritasi dan komplikasi penyakit lainnya.
Produk tanpa SLS mungkin bisa saja membuat Mama kurang nyaman, karena terbatasnya busa yang dihasilkan. Namun, hal ini tidak menentukan bersih atau tidaknya suatu produk, kok, Ma. Mengingat SLS hanya berfungsi sebagai foaming agent, dan tingkat efektivitas membersihkan bukan ditentukan oleh busa, melainkan oleh bahan pembersih yang terkandung di dalam suatu produk.
Nah, jika Mama tetap menginginkan efek busa namun masih tetap dalam taraf yang aman dan diperbolehkan, Mama bisa memilih produk-produk yang mengandung Sodium Lauroyl Sarcosinate. Zat ini berbeda dengan SLS atau SLES, karena zat ini lebih ringan dan aman untuk diterima oleh kulit, sekalipun dalam kondisi hamil atau menyusui.
Namun, saat mencari alternatif dari sodium lauryl sulfate, Mama juga perlu mewaspadai nama lain dari SLS. Beberapa nama lain dari SLS antara lain adalah:
- Sodium dodecyl sulphate
- Lauryl sodium sulphate
- Sodium n-dodecyl sulphate
- Lauryl sulphate sodium salt
Langkah teraman, Mama bisa beralih ke produk yang SLS-free agar lebih tenang dan nyaman untuk digunakan selama masa kehamilan. Dengan begitu, Mama tidak perlu lagi khawatir terhadap bahaya SLS untuk ibu hamil dan janin di dalam kandungan. Produk Mama’s Choice, adalah produk-produk yang diciptakan dengan bahan natural, tanpa paraben, SLS, dan zat kimia berbahaya lainnya.
Pasta gigi dengan SLS, wajib dihindari
dr. Mercola menyebutkan bahwa SLS pada pasta gigi dapat mengganggu fungsi lidah sebagai indra perasa. Fosfolipid, komponen utama dalam membran sel pada lidah akan terpecah dan mengakibatkan mulut lebih pahit setelah menyikat gigi.
Selain itu, menurut penelitian lainnya, SLS juga terbukti berpotensi menyebabkan sariawan, luka ringan pada membran mulut, serta iritasi atau alergi pada lidah.
Mama’s Choice Toothpaste adalah pasta gigi yang diformulasikan khusus untuk ibu hamil dan menyusui. Tanpa mengandung SLS, fluoride, serta triclosan, sehingga aman digunakan selama masa kehamilan sekaligus digunakan oleh anak-anak.
Pasta gigi ini juga diperkaya dengan ekstrak mint, klorofil dan siwak sehingga mampu mencegah masalah gigi dan mulut yang seringkali mengganggu pada masa kehamilan.
Jadi, pasta gigi dengan SLS lebih baik dihindari. Meski sedikit busa saat menyikat gigi, bukan berarti hal ini tidak bersih. Tanpa SLS justru lebih sehat, aman, dan bisa meminimalisir terjadinya masalah kesehatan. Bahaya SLS untuk ibu hamil pun bisa dihindari sedini mungkin.
Klik banner di bawah ini untuk cek dan belanja produk berkualitas dengan harga spesial!
Tya
Gemar menulis dan bercerita. Membagikan kisah, pengalaman dan inspirasi melalui kata-kata. Perempuan yang terlihat melodrama, tapi suka tertawa. Sedang bersiap-siap menanti kehadiran si kecil dalam hidupnya. Agar semakin menyenangkan, berceritalah ia. Di sini.