Bahaya paraben tentu menjadi salah satu pertimbangan kita untuk memilih produk perawatan tubuh dan kosmetik. Meskipun fungsi paraben adalah sebagai bahan pengawet yang mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri, namun hingga detik ini, tidak ada satupun penelitian yang membuktikan bahwa paraben memiliki efek positif bagi kesehatan tubuh.
Meskipun kadar paraben dalam suatu produk sangat sedikit, namun penggunaan paraben dalam intensitas yang sering tetap bisa menyebabkan paraben menumpuk dan mengendap di dalam tubuh. Adapun beberapa bahaya paraben yang bisa terjadi pada tubuh manusia, antara lain:
1. Gangguan hormon
Paraben memiliki sifat yang sama seperti estrogen, dan dapat berubah menjadi hormon jika masuk ke dalam sistem endokrin. Akibatnya, produksi hormon yang diatur oleh sistem endokrin pun akan terganggu. Hormon bisa menjadi tidak stabil; terlalu banyak atau terlalu sedikit, dan dapat mengganggu fungsi berbagai kelenjar di dalam tubuh.
Jika kinerja kelenjar tubuh berkurang, metabolisme tubuh juga cenderung terganggu. Beragam penyakit yang salah satu faktor penyebabnya adalah hormon pun bisa muncul dengan mudah, seperti diabetes, obesitas, bahkan kanker.
“Bagi ibu hamil, gangguan hormon tidak hanya mengancam dirinya saja. Melainkan juga pada janin di dalam kandungan. Gangguan hormon pada janin bisa menyebabkan kelainan bawaan seperti gender bias, lemah jantung, hingga lahir dengan berat badan tidak normal.”
2. Gangguan sistem reproduksi dan infertilitas
Kadar paraben yang tinggi dan telah terkontaminasi di dalam tubuh juga bisa menyebabkan gangguan reproduksi dan kemandulan (infertilitas). Hal ini disebabkan karena produksi hormon yang berperan dalam sistem reproduksi seperti estrogen dan testosteron menjadi tidak seimbang.
3. Kanker kulit
Meski belum ada penelitian yang membuktikan korelasi paraben dengan penyakit kanker, namun paraben bisa menyebabkan kerusakan sel kulit yang menjadi salah satu penyebab utama kanker kulit.
Jika berinteraksi dengan kulit, penggunaan paraben dalam jangka panjang justru dapat menyebabkan penuaan dini. Hal ini terjadi karena sel-sel kulit mudah rusak sehingga tidak memiliki perlindungan lagi. Rusaknya sel kulit akan mengganggu kinerja sel kulit dan dapat berujung pada gejala melanoma atau kanker kulit.
4. Alergi kulit
Ini adalah satu-satunya efek negatif yang bisa dirasakan langsung dari penggunaan paraben. Pada beberapa kulit yang sensitif terhadap paraben, biasanya akan muncul reaksi alergi atau iritasi yang berkelanjutan. Gejala bisa ditunjukkan dengan bintik-bintik merah, ruam, gatal, bahkan bersisik.
5. Kanker payudara
Dilansir dari WebMD, penelitian dari Silent Spring Institute telah membuktikan bahwa paraben dapat merangsang pertumbuhan tumor payudara akibat kemiripannya dengan estrogen. Hal ini berpotensi terjadi jika Mama menggunakan paraben dalam jangka waktu yang panjang tanpa pencegahan apapun. Tentu, hormon dan sel-sel tubuh akan rusak karena terkontaminasi oleh paraben.
Demi menghindari kelima bahaya di atas, sebaiknya Mama lebih teliti lagi pada komposisi dari setiap produk yang Mama gunakan. Pilih produk-produk yang tidak menggunakan paraben atau memiliki klaim “paraben-free”. Terutama pada kosmetik, ya, Ma. Coba deh, baca seberapa bahayanya penggunaan paraben dalam kosmetik di sini.
Alternatifnya, Mama bisa menggunakan produk-produk yang natural dan aman. Mama’s Choice adalah salah satu solusi untuk mendapatkan produk yang sehat, aman, berkualitas dan terpercaya.
Jika Mama ingin mencari informasi lebih lanjut seputar menjaga kesehatan saat hamil dan menyusui, yuk, Sign up sekarang dan dapatkan hadiah menarik untuk 1000 pendaftar pertama!
Rahne Putri
Ibu dari satu anak laki-laki berusia 3 tahun. Saya percaya, ketika Ibu berbahagia, maka keluarganya juga akan bahagia. Berada di Mama’s Choice, adalah salah satu kesempatan yang saya ambil untuk membantu perjalanan para Ibu menjadi lebih nyaman dengan diri dan pilihan-pilihan yang akan diciptakan untuk keluarga