Selama janin berada di dalam rahim, ia dilindungi oleh sebuah kantung berisi air ketuban yang sangat bermanfaat untuk kesehatan serta keselamatan janin. Namun bagaimana jika air ketuban pecah dini atau merembes sebelum waktunya? Cari tahu selengkapnya di sini!

Fungsi Air Ketuban

Air ketuban adalah cairan bening yang diproduksi secara alami oleh ibu. Cairan ini mengandung komponen-komponen vital untuk bayi, misalnya nutrisi, hormon, dan antibodi. 

Selain mengandung komponen vital di atas, berikut manfaat air ketuban bagi janin:

• Sebagai bantalan yang dapat melindungi bayi dari tekanan luar, serta bertindak sebagai peredam kejut dari luar.
• Menjaga janin tetap hangat dengan mempertahankan suhu rahim tetap stabil.
• Mengandung antibodi yang dapat mencegah bayi mengalami infeksi.
• Dengan menghirup dan menelan cairan ketuban, janin melatih otot sistem pernapasan dan pencernaan.
• Memungkinkan bayi “berenang” dan bergerak dengan bebas dalam rahim untuk perkembangan otot dan tulang.
• Cairan ketuban bertekstur licin, sehingga mencegah jari atau kaki janin tumbuh berdempetan. 
• Mencegah tali pusat tertekan atau terjepit.

Sekitar usia 20 minggu kehamilan, produksi cairan ketuban sepenuhnya akan digantikan oleh urin janin. Pada awal trimester ke-2, janin akan mulai menelan cairan ketuban dan kemudian mengeluarkannya dalam bentuk urin. Proses janin menelan dan mengelurkan air ketuban ini akan menjaga jumlah cairan ketuban tetap stabil. 

Volume cairan ketuban yang normal

Cairan ketuban memang sangat bermanfaat bagi janin. Namun, kelebihan air ketuban (polyhydramnios) atau kekurangan air ketuban (pligohydramnios), justru dapat membahayakan janin.

Berikut perkiraan volume air ketuban yang normal:

• 60 mL pada usia 12 minggu kehamilan
• 175 mL pada usia 16 minggu kehamilan
• 400–1.200 mL pada usia antara 34-38 minggu kehamilan

Apakah yang dimaksud dengan ketuban pecah sebelum waktunya?

Kantung ketuban biasanya akan pecah mendekati proses persalinan, Ma. Namun jika kantung ketuban pecah sebelum usia 37 kehamilan, hal ini disebut sebagai ketuban pecah dini (KPD).

Jika tidak ditangani segera, KPD bisa membahayakan keselamatan bayi dan Mama. Pecah air ketuban sebelum waktunya bahkan dapat menyebabkan infeksi serius pada jaringan plasenta (korioamnionitis), solusio plasenta (pelepasan plasenta lebih awal dari rahim), kompresi tali pusat, kelahiran sesar, dan infeksi setelah melahirkan.

Sayangnya, dalam kebanyakan kasus, penyebab ketuban pecah dini belum diketahui. Namun, terdapat beberapa faktor yang meningkatkan risiko air ketuban pecah sebelum waktunya, antara lain:

• Mengalami infeksi pada rahim, leher rahim, atau vagina
• Terlalu banyak peregangan pada kantung ketuban (bisa terjadi jika air ketuban terlalu banyak)
• Merokok
• Pernah menjalani operasi atau biopsi serviks
• Pernah mengalami KPD pada kehamilan sebelumnya.

Tanda-tanda ketuban pecah dini (KPD)

Tanda umum pecahnya air ketuban adalah adanya cairan yang keluar dari vagina. Cairan ini mungkin keluar secara perlahan, atau mungkin langsung menyembur dalam jumlah banyak. 

Yang paling penting, saat Mama melihat cairan keluar dari vagina, gunakan pembalut untuk menampungnya. Setelah itu, Mama bisa melihat dan mencium bau cairan tersebut. 

Cairan ketuban biasanya tidak memiliki warna, dan tidak berbau pesing seperti urin. Jadi, jika Mama merasa ketuban telah pecah, segera hubungi penyedia layanan kesehatan seperti dokter atau bidan setempat.

Jika terjadi ketuban pecah dini, apa yang akan tejadi pada bayi saya?

• Jika KPD terjadi pada minggu ke-34 hingga ke-37 kehamilan

Apabila KPD terjadi  di antara minggu ke 34-37 kehamilan, dokter kemungkinan akan menyarankan Mama diinduksi untuk mempercepat persalinan. Hal ini untuk mencegah terjadinya infeksi pada bayi.

• Jika ketuban pecah sebelum minggu ke-34 kehamilan

Apabila ketuban pecah terjadi sebelum minggu ke-34 kehamilan, dokter mungkin akan menganjurkan Mama untuk dirawat di rumah sakit.

Mama juga akan diberi obat steroid untuk membantu paru-paru bayi tumbuh lebih cepat. Ketika paru-paru telah cukup bertumbuh, dokter akan segera membantu Mama untuk bersalin. 

Saat mengalami KPD di bawah minggu ke 34 kehamilan, Mama juga akan menerima antibiotik untuk membantu mencegah infeksi pada bayi. 

Adakah cara mencegah air ketuban pecah sebelum waktunya?

Sayangnya, belum diketahui cara untuk mencegah ketuban pecah dini. Namun, kondisi ini memang memiliki hubungan kuat dengan merokok. Jadi Mama baiknya tidak merokok atau menghirup asap rokok selama hamil. Begitu juga dengan asap polusi.

Yang paling penting, selalu ciptakan kehamilan yang sehat sejak awal. Empat langkah inti untuk menciptakan kehamilan sehat, diantaranya:

1. Jauhi pantangan-pantangan kehamilan. Konsumsi makanan sehat serta bergizi demi nutrisi Mama dan bayi.
2. Rutin melakukan gerakan-gerakan ringan yang membantu Mama mendapatkan kenyamanan serta posisi terbaik bagi janin dan bayi.
3. Kontrol ke dokter kandungan secara rutin untuk mendapatkan anjuran serta arahan yang maksimal dalam setiap kondisi kehamilan yang Mama hadapi.
4. Hindari paparan zat toksin yang bisa ditemukan dalam makanan, polusi udara, serta produk perawatan sehari-hari. Pastikan Mama lebih selektif dalam memilih produk perawatan mulai dari pasta gigi, sampo, sabun, krim wajah, dan lain-lain.

#PilihanAmanMama, awal mula segalanya. Mama’s Choice akan selalu mendampingi Mama dengan pilihan produk berkualitas yang aman, natural, Halal, dan terjangkau.

Yuk #KurangWorry bersama Mama’s Choice! Klik pada banner untuk temukan rangkaian perawatan lengkap untuk Mama dan calon buah hati di sini!

Referensi: Medline Plus, Children Hospital of Philadelphia 

Tya

Gemar menulis dan bercerita. Membagikan kisah, pengalaman dan inspirasi melalui kata-kata. Perempuan yang terlihat melodrama, tapi suka tertawa. Sedang bersiap-siap menanti kehadiran si kecil dalam hidupnya. Agar semakin menyenangkan, berceritalah ia. Di sini.