Search

WASPADA! Ini 7 Jenis Keputihan Saat Hamil, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Setiap perempuan pernah mengalami keputihan. Biasanya, keputihan terjadi saat menjelang siklus menstruasi. Namun, keputihan juga dapat terjadi saat hamil. Bagaimana jenis keputihan saat hamil yang wajar? Simak penjelasannya berikut ini!

Keputihan saat hamil dengan tekstur encer, berwarna putih susu, dan berbau ringan (kadang-kadang tidak berbau) disebut juga sebagai leukorrhea. Kondisi tersebut sering dialami oleh wanita pada awal kehamilannya. Seperti dikutip dari What to Expect, jumlah keputihan akan meningkat seiring dengan perkembangan usia kehamilan Mama.

 

Keputihan Saat Hamil, Berbahayakah?

Keputihan yang muncul lebih banyak saat hamil adalah hal yang normal. Hal ini membantu mencegah infeksi menyebar dari vagina ke rahim. – National Health Service (NHS),

Jadi Mama jangan langsung cemas ya. Mendekati waktu bersalin, jumlah keputihan saat hamil biasanya akan meningkat. Kemudian setelah melahirkan, kadar keputihan akan kembali normal. Sebaiknya perhatikan karakteristik keputihan yang dialami untuk memastikan kesehatan Mama dan Si Kecil dalam perut.

 

Kenali 7 Jenis Keputihan Berdasarkan Warna Keputihan Saat Hamil

Ada beberapa jenis warna keputihan saat hamil muda yang perlu Mama ketahui. Masing-masing warna dan tekstur keputihan saat hamil dapat menunjukkan masalah kesehatan yang berbeda.

Warna keputihan saat hamil
Warna keputihan saat hamil beserta artinya

1. Bening atau putih susu

Keputihan yang berwarna bening atau putih susu menunjukkan keadaan yang normal. Apalagi jika berbau ringan. Namun, perhatikan kuantitasnya. Jika Mama mengalami peningkatan cairan bening terus-menerus, bahkan mengental seperti jeli, maka Mama perlu konsultasi ke dokter. Keputihan seperti itu dapat menjadi tanda kelahiran prematur.

2. Putih dan kental

Keputihan yang warnanya seperti keju cottage, dapat menunjukkan adanya infeksi jamur. Hal tersebut cukup sering terjadi dan tubuh sangat rentan selama kehamilan. Gejala lain yang dapat terjadi antara lain gatal, rasa terbakar, dan sakit saat buang air kecil atau berhubungan seksual.

3. Hijau atau kuning

Nah, kalau warna keputihannya hijau atau kuning, Mama harus waspada karena bisa jadi ada Infeksi Menular Seksual (IMS). Gejala lainnya adalah kemerahan atau iritasi pada area genital. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), IMS bisa menyebabkan komplikasi yang dapat memengaruhi ibu dan janin. Jadi, jangan disepelekan ya, Ma.

4. Abu-abu

Warna abu-abu dapat mengindikasikan adanya infeksi vagina yang disebut bacterial vaginosis (BV), terutama jika berbau amis yang menyengat setelah berhubungan seksual. Sebaiknya segera periksakan diri ke dokter ya, Ma.

5. Cokelat

Keputihan warna cokelat bisa jadi tanda awal kehamilan. Namun, jika terjadi selama masa kehamilan, Mama perlu waspada karena dapat menunjukkan masalah serius. Sebaiknya, segera konsultasikan ke dokter kandungan Mama untuk memastikan kesehatan janin.

6. Pink

Keputihan berwarna pink selama hamil bisa berarti normal atau tidak normal. Kondisi ini sering terjadi selama awal kehamilan atau minggu-minggu terakhir menjelang proses persalinan. Namun, keputihan berwarna pink juga bisa terjadi sebelum keguguran atau selama kehamilan ektopik.

7. Merah

Jika Mama mengalami keputihan berwarna merah, maka Mama harus segera memeriksakannya ke dokter. Apalagi jika perdarahannya banyak, menggumpal, kram, dan sakit perut. Hal ini bisa menandakan Mama mengalami keguguran.

 

Penyebab Keputihan Saat Hamil

Keputihan saat hamil

Lalu, apa yang menjadi penyebab keputihan saat hamil? Berikut ini beberapa penyebab keputihan saat hamil yang dapat terjadi:

  • Perubahan hormon. Saat hamil, Mama akan mengalami peningkatan kadar hormon estrogen. Perubahan hormonal ini menyebabkan peningkatan produksi cairan vagina dan menurunkan keasaman vagina, sehingga memicu terjadinya keputihan.
  • Peningkatan aliran darah ke vagina. Aliran darah ini merangsang selaput lendir pada vagina untuk memproduksi cairan lebih banyak. Kondisi ini sering terjadi di awal masa kehamilan maupun pada masa trimester akhir.
  • Infeksi jamur. Salah satu jamur yang sering menjadi penyebab keputihan pada ibu hamil adalah Candida. Oleh karena itu, Mama harus memerhatikan warna keputihan saat hamil. Segera konsultasikan ke dokter jika mengalami keputihan yang menggumpal disertai gejala mengganggu, seperti gatal, sensasi panas di area organ intim, serta nyeri saat berkemih atau berhubungan seksual.

Meskipun begitu, keputihan saat hamil itu juga memiliki tujuan yang penting, lho, Ma! Keputihan saat hamil dapat membuat vagina melakukan sistem pembersihan diri, sehingga dapat menghilangkan sel-sel mati, menjaga vagina pada tingkat pH normal, serta melindungi jalan lahir dari infeksi.

Baca juga: Keputihan Saat Hamil, Apakah Berbahaya?

 

Ciri-ciri Keputihan Saat Hamil

Keputihan saat hamil tidak perlu Mama khawatirkan kalau memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Tidak memiliki bau yang kuat
  • Berwarna putih atau bening
  • Tebal dan licin

Sementara itu, keputihan yang menandakan adanya kondisi kesehatan tertentu ditandai dengan ciri-ciri seperti ini:

  • Memiliki bau amis
  • Tebal dan berwarna putih, hijau atau kuning
  • Dibarengi nyeri atau pendarahan

 

Cara Mengatasi Keputihan Saat Hamil

Berikut ini adalah cara mengatasi keputihan saat hamil yang dapat Mama lakukan:

1. Gunakan celana dalam yang tidak terlalu ketat 

Hindari pemakaian celana dalam yang ketat. Hal ini bertujuan untuk mencegah risiko terjadinya infeksi. Pilihlah celana dalam yang dapat menyerap keringat, seperti katun, untuk membantu menjaga keseimbangan bakteri agar terhindar dari infeksi vagina.

2. Keringkan area genital sehabis mandi

Menjaga area genital tetap kering dapat mencegah timbulnya bakteri dan jamur yang dapat menginfeksi vagina. Keringkan area tersebut dengan handuk yang lembut ya, Ma, agar tidak lecet.

3. Gunakan panty liners

Mama dapat menggunakan panty liners untuk menyerap kelebihan cairan akibat keputihan. Hal ini dapat membantu Mama merasa lebih nyaman juga. Hindari penggunaan tampon, ya, Ma, karena justru dapat memasukkan kuman ke dalam vagina.

4. Hindari penggunaan tisu basah

Mama perlu ingat bahwa vagina memiliki sistem pembersihan diri, sehingga Mama tidak perlu repot-repot membersihkannya menggunakan tisu basah. Penggunaan tisu basah dapat memengaruhi kadar pH saluran kelamin Mama, sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi.

Mama cukup membersihkan dengan air dari arah depan ke belakang setelah buang air kecil atau besar. Namun, jika Mama masih ingin membersihkan area vagina, gunakan produk dari bahan alami dan kadar pH yang seimbang agar tidak meningkatkan terjadinya risiko infeksi, ya!

Baca juga: Cara Membersihkan Area Kewanitaan Saat Hamil

 

Pembersih Area Kewanitaan Atasi Rasa Tidak Nyaman Akibat Keputihan Saat Hamil

Masih cemas soal keputihan saat hamil? Tenang, Ma. Ada kabar gembira nih, sekarang sudah ada Mama’s Choice Refreshing Feminine Wash. Pembersih area kewanitaan ini bisa menjadi salah satu cara mengatasi keputihan saat hamil karena produk ini dirancang khusus untuk ibu hamil.

Feminine Wash Mama's Choice
Diskon 25% untuk Refreshing Feminine Wash | Rp 79.000 Rp 59.000

Mama’s Choice Refreshing Feminine Wash aman untuk ibu hamil karena mengandung bahan alami sebagai berikut.

  • Organic green tea, sebagai antibakteri alami yang menjaga kebersihan area kewanitaan.
  • Lotus, cegah iritasi dan gatal serta menghilangkan bau tak sedap.
  • Prebiotik, menjaga kelembapan dan keseimbangan bakteri baik.

Mama bisa menggunakan produk ini pada saat mandi. Bersihkan dari arah depan ke belakang, lalu bilas hingga bersih. Berdasarkan survei, 4 dari 5 Mama setuju Refreshing Feminine Wash mampu membuat area kewanitaan jadi terasa bersih dan segar, bebas dari bau dan gatal.

Jangan salah, pembersih kewanitaan yang satu ini bukan sabun lho, Ma. Mama’s Choice Refreshing Feminine Wash dibuat tanpa sulfate (SLS/SLES), jadi berbeda dengan pembersih kewanitaan lainnya. Produk ini juga bebas dari kandungan berbahaya seperti paraben dan alkohol, jadi sudah pasti aman untuk ibu hamil.

Itulah ulasan mengenai jenis keputihan, penyebab, dan cara mengatasinya. Selamat menjaga area kewanitaan selama masa kehamilan, Ma! 

 

Artikel terkait: 7 Zat Kimia yang Harus Dihindari Ibu Hamil dan Menyusui

Sumber:

What Kind of Vaginal Discharge During Pregnancy Is Normal? (n.d.). What to Expect. Retrieved December 8, 2022, from https://www.whattoexpect.com/pregnancy/symptoms-and-solutions/vaginal-discharge.aspx

Vaginal discharge during pregnancy: Color and meaning. (n.d.). Vaginal Discharge During Pregnancy: Color and Meaning. Retrieved December 8, 2022, from https://www.medicalnewstoday.com/articles/323433

Schiedel, B. (2022, May 3). What is vaginal discharge like during pregnancy? Today’s Parent. Retrieved December 8, 2022, from https://www.todaysparent.com/pregnancy/pregnancy-health/pregnancy-discharge/

Vaginal Discharge During Pregnancy. (2022, April 7). Parents. Retrieved December 8, 2022, from https://www.parents.com/pregnancy/my-body/pregnancy-health/discharge-during-pregnancy-whats-safe-whats-not/

Website, N. (2022, September 16). Vaginal discharge in pregnancy. nhs.uk. https://www.nhs.uk/pregnancy/related-conditions/common-symptoms/vaginal-discharge/

Author Annisa Nur Fitriani

Annisa Nur Fitriani

Seorang perempuan yang menyukai beragam proses belajar, mulai dari mendengar, mengamati, dan menulis. Baginya, semua tempat adalah sekolah, dan semua Mama adalah guru yang berharga.

COMMENTS

0 Comments
Leave a comment

Keranjang Anda (0)

Close

Belanja Rp90,000 lagi untuk dapat free ongkir!

Mini Cart

Keranjang belanja Anda kosong.

Shop now
1
0