Setiap perempuan pernah mengalami keputihan. Biasanya, keputihan terjadi saat menjelang siklus menstruasi. Namun, keputihan juga dapat terjadi saat hamil. Bagaimana jenis keputihan saat hamil yang wajar? Simak penjelasannya berikut ini!
Keputihan saat hamil dengan tekstur encer, berwarna putih susu, dan berbau ringan (kadang-kadang tidak berbau) disebut juga sebagai leukorrhea. Kondisi tersebut sering dialami oleh wanita pada awal kehamilannya. Seperti yang dikutip dari What to Expect, jumlah keputihan akan meningkat seiring dengan perkembangan usia kehamilan Mama.
Jenis Keputihan saat Hamil
Ada beberapa jenis warna keputihan yang perlu Mama ketahui. Masing-masing warna dan tekstur keputihan saat hamil dapat menunjukkan masalah kesehatan yang berbeda.
1. Bening atau putih susu
Keputihan yang berwarna bening atau putih susu menunjukkan keadaan yang normal dan sehat. Apalagi jika berbau ringan. Namun, Mama perlu memerhatikan kuantitas atau konsistensi keputihan saat hamil.
Jika Mama masih belum cukup bulan tetapi mengalami peningkatan cairan bening terus-menerus, bahkan mengental seperti jeli, maka Mama perlu konsultasi ke dokter. Keputihan seperti itu dapat menjadi tanda kelahiran prematur.
2. Putih dan kental
Keputihan yang warnanya seperti keju cottage, dapat menunjukkan adanya infeksi jamur. Hal tersebut cukup sering terjadi dan tubuh sangat rentan selama kehamilan. Gejala lain yang dapat terjadi antara lain gatal, rasa terbakar, dan sakit saat buang air kecil atau berhubungan seksual.
3. Hijau atau kuning
Nah, kalau warna keputihannya hijau atau kuning, Mama harus waspada karena hal tersebut menunjukkan kondisi gangguan kesehatan yang merujuk pada Infeksi Menular Seksual (IMS) seperti klamidia dan trikomoniasis. Gejala lain yang mungkin terjadi adalah kemerahan atau iritasi pada area genital Mama.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), IMS bisa menyebabkan komplikasi selama kehamilan yang dapat memengaruhi ibu dan janin. Jadi, Mama jangan menyepelekan kondisi keputihan bewarna hijau atau kuning ini.
4. Abu-abu
Warna keputihan yang abu-abu dapat mengindikasikan adanya infeksi vagina yang disebut bacterial vaginosis (BV), terutama jika berbau amis yang menyengat setelah berhubungan seksual. Mama harus waspada jika keputihanya bewarna abu-abu.
5. Coklat
Keputihan yang berwarna cokelat bisa menjadi tanda awal kehamilan. Namun, jika keputihan berwarna coklat selama masa kehamilan, Mama perlu waspada karena dapat menunjukkan masalah serius. Sebaiknya, konsultasikan ke dokter kandungan Mama jika mengalami keputihan berwarna coklat selama hamil.
6. Pink
Keputihan berwarna pink selama kehamilan bisa berarti normal atau tidak normal. Kondisi ini sering terjadi selama awal kehamilan atau minggu-minggu terakhir menjelang proses persalinan. Namun, keputihan berwarna pink juga bisa terjadi sebelum keguguran atau selama kehamilan ektopik.
7. Merah
Jika Mama mengalami keputihan berwarna merah, maka Mama harus segera memeriksakannya ke dokter. Apalagi jika perdarahannya banyak, menggumpal, kram, dan sakit perut. Hal ini bisa menandakan Mama mengalami keguguran.
Ciri Ciri Keputihan Saat Hamil
Keputihan saat hamil tidak perlu Mama khawatirkan kalau memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Tidak memiliki bau yang kuat
- Berwarna putih atau bening
- Tebal dan licin
Sementara itu, keputihan yang menandakan adanya kondisi kesehatan tertentu ditandai dengan ciri-ciri seperti ini:
- Memiliki bau amis
- Tebal dan berwarna putih, hijau atau kuning
- Dibarengi nyeri atau pendarahan
Penyebab Keputihan saat Hamil
Lalu, apa yang menyebabkan keputihan saat hamil? Hormon tubuh Mama saat hamil membuat kadar estrogen meningkat. Hal tersebut yang menyebabkan peningkatan aliran darah ke daerah panggul dan merangsang selaput lendir tubuh, sehingga Mama dapat mengalami keputihan saat hamil.
Namun, keputihan saat hamil itu juga memiliki tujuan yang penting, lho, Ma! Keputihan saat hamil dapat membuat vagina melakukan sistem pembersihan diri, sehingga dapat menghilangkan sel-sel mati, menjaga vagina pada tingkat pH normal, serta melindungi jalan lahir dari infeksi.
Baca juga: Keputihan Saat Hamil, Apakah Berbahaya?
Cara Mengatasi Keputihan saat Hamil
Berikut ini adalah cara mengatasi keputihan yang dapat Mama lakukan:
1. Gunakan celana dalam yang tidak terlalu ketat
Hindari pemakaian celana dalam yang ketat. Hal ini bertujuan untuk mencegah risiko terjadinya infeksi. Pilihlah celana dalam yang dapat menyerap keringat, seperti katun, untuk membantu menjaga keseimbangan bakteri agar terhindar dari infeksi vagina.
2. Keringkan area genital sehabis mandi
Menjaga area genital tetap kering dapat mencegah timbulnya bakteri dan jamur yang dapat menginfeksi vagina. Keringkan area tersebut dengan handuk yang lembut ya, Ma, agar tidak lecet.
3. Gunakan panty liners
Mama dapat menggunakan panty liners untuk menyerap kelebihan cairan akibat keputihan. Hal ini dapat membantu Mama merasa lebih nyaman juga. Hindari penggunaan tampon, ya, Ma, karena justru dapat memasukkan kuman ke dalam vagina.
4. Hindari penggunaan tisu basah
Mama perlu ingat bahwa vagina memiliki sistem pembersihan diri, sehingga Mama tidak perlu repot-repot membersihkannya menggunakan tisu basah. Penggunaan tisu basah dapat memengaruhi kadar pH saluran kelamin Mama, sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi.
Mama cukup membersihkan dengan air dari arah depan ke belakang setelah buang air kecil atau besar. Namun, jika Mama masih ingin membersihkan area vagina, gunakan produk dari bahan alami dan kadar pH yang seimbang agar tidak meningkatkan terjadinya risiko infeksi, ya!
Pembersih Area Kewanitaan yang Aman untuk Ibu Hamil
Masih cemas soal keputihan saat hamil? Tenang, Ma. Ada kabar gembira nih, sekarang sudah ada Mama’s Choice Refreshing Feminine Wash. Ini adalah pembersih area kewanitaan yang dirancang khusus untuk ibu hamil.
Mama’s Choice Refreshing Feminine Wash aman untuk ibu hamil karena mengandung bahan alami sebagai berikut.
- Organic green tea, sebagai antibakteri alami yang menjaga kebersihan area kewanitaan.
- Lotus, cegah iritasi dan gatal serta menghilangkan bau tak sedap.
- Prebiotik, menjaga kelembapan dan keseimbangan bakteri baik.
Mama bisa menggunakan produk ini pada saat mandi. Bersihkan dari arah depan ke belakang, lalu bilas hingga bersih. Berdasarkan survey, 4 dari 5 Mama setuju Refreshing Feminine Wash mampu membuat area kewanitaan jadi terasa bersih dan segar, bebas dari bau dan gatal.
Jangan salah, pembersih kewanitaan yang satu ini bukan sabun lho, Ma. Mama’s Choice Refreshing Feminine Wash dibuat tanpa sulfate (SLS/SLES), jadi berbeda dengan pembersih kewanitaan lainnya. Produk ini juga bebas dari kandungan berbahaya seperti paraben dan alkohol, jadi sudah pasti aman untuk ibu hamil.
—
Itulah ulasan mengenai jenis keputihan, penyebab, dan cara mengatasinya. Selamat menjaga area kewanitaan selama masa kehamilan, Ma!
Klik banner di bawah ini untuk cek dana belanja produk kehamilan berkualitas dengan harga spesial!
Artikel terkait: 7 Zat Kimia yang Harus Dihindari Ibu Hamil dan Menyusui
Sumber:
What Kind of Vaginal Discharge During Pregnancy Is Normal? (n.d.). What to Expect. Retrieved December 8, 2022, from https://www.whattoexpect.com/pregnancy/symptoms-and-solutions/vaginal-discharge.aspx
Vaginal discharge during pregnancy: Color and meaning. (n.d.). Vaginal Discharge During Pregnancy: Color and Meaning. Retrieved December 8, 2022, from https://www.medicalnewstoday.com/articles/323433
Schiedel, B. (2022, May 3). What is vaginal discharge like during pregnancy? Today’s Parent. Retrieved December 8, 2022, from https://www.todaysparent.com/pregnancy/pregnancy-health/pregnancy-discharge/
Vaginal Discharge During Pregnancy. (2022, April 7). Parents. Retrieved December 8, 2022, from https://www.parents.com/pregnancy/my-body/pregnancy-health/discharge-during-pregnancy-whats-safe-whats-not/
Annisa Nur Fitriani
Seorang perempuan yang menyukai beragam proses belajar, mulai dari mendengar, mengamati, dan menulis. Baginya, semua tempat adalah sekolah, dan semua Mama adalah guru yang berharga.