Tahukah Mama, volume cairan ketuban dalam janin tidak boleh kurang, lho. Yuk, baca terus artikel ini untuk mengetahui tanda tanda dan cara menambah air ketuban yang kurang!
Peranan Penting Cairan Ketuban
Cairan ketuban merupakan bagian penting dalam perkembangan janin. Beberapa peranan penting air ketuban adalah:
- Sebagai ‘bantalan’ yang memungkinkan bayi bergerak dengan aman.
- Membantu pertumbuhan bagian-bagian tubuh bayi.
- Menjaga suhu tubuh bayi.
- Mencegah infeksi.
- Mencegah tali pusar terjepit di antara bayi dan dinding rahim.
Tanda Air Ketuban Kurang
Kondisi kurangnya air ketuban disebut dengan istilah oligohidramnion. Cara mengetahui apakah Mama mengalami oligohidramnion atau tidak hanya dapat dilakukan dengan menggunakan ultrasound alias USG. Jadi setiap kali Mama melakukan kunjungan ke dokter, selain menengok Si Kecil melalui USG, dokter juga akan mengukur cairan ketuban Mama.
Pada usia kehamilan di bawah 24 bulan, banyaknya air ketuban diukur dengan metode maximum vertical pocket. Caranya adalah dengan mengukur kantong terdalam cairan ketuban. Ukuran normal adalah 2-8 cm. Apabila berukuran di bawah 2 cm, maka ada indikasi air ketuban kurang.
Usia kehamilan 24 bulan ke atas, cara menghitung air ketuban dilakukan dengan metode amniotic fluid index (AFI). Metode AFI mengukur kantong cairan dari empat bagian yang berbeda. Angka normal AFI adalah 5-25 cm, di bawah itu artinya cairan ketuban rendah.
Walau kurangnya cairan ketuban hanya bisa dilakukan dengan USG, namun Mama bisa jadi akan merasakan beberapa gejala seperti penurunan aktivitas janin yang signifikan dan adanya cairan keluar dari vagina.
Kurangnya cairan ketuban di trimester ketiga memiliki resiko yang minim. Sebab cairan ketuban secara alami memang mulai berkurang setelah 36 minggu kehamilan, dan itu bisa menjadi pertanda sebentar lagi bayi akan lahir.
Namun rendahnya cairan ketuban yang terjadi pada trimester pertama atau kedua perlu Mama waspadai karena resikonya besar, mulai dari keguguran, kelahiran prematur, cacat, atau stillbirth.
Baca juga: Kenali Stillbirth: Bayi Meninggal dalam Kandungan Usia 9 Bulan
Tips Menambah Air Ketuban
Untuk mengatasi rendahnya cairan ketuban, Mama harus mengetahui terlebih dahulu apa penyebabnya. Ada berbagai hal yang bisa menyebabkan cairan ketuban kurang:
- Air ketuban pecah.
- Plasenta terkelupas dari dinding rahim sebelum melahirkan.
- Mama mengalami kondisi kesehatan tertentu, misalnya tekanan darah tinggi kronis.
- Penggunaan obat-obatan tertentu.
- Kondisi kesehatan bayi, seperti gangguan pertumbuhan atau kelainan genetik.
Setelah mengetahui apa penyebabnya, dokter akan menyarankan beberapa cara menambah air ketuban, seperti berikut ini.
1. Minum banyak air
Penelitian dari Obstetrics and Gynecology menunjukkan bahwa banyak minum air akan meningkatkan cairan ketuban. Sementara Ibu hamil yang kurang minum akan mengalami penurunan cairan ketuban hingga 8%.
2. Istirahat total
Dalam kasus yang ringan, dokter akan menyarankan untuk bedrest. Istirahat total dapat membantu meningkatkan aliran darah ke plasenta, yang pada akhirnya dapat meningkatkan cairan ketuban. Supaya lebih rileks, Mama juga bisa melakukan me time sambil menggunakan minyak aromaterapi yang aman untuk ibu hamil.
3. Infus
Kalau Mama mengalami dehidrasi, mual dan muntah, dokter bisa merekomendasikan infus. Infus cairan dapat Mama gunakan untuk meningkatkan cairan dalam tubuh, termasuk cairan ketuban. Sebelum melakukan pemasangan infus, sebaiknya Mama konsultasikan hal ini dengan dokter dulu, ya.
4. Mengatasi penyakit bawaan
Jika oligohidramnion terjadi karena adanya kondisi medis lain, seperti darah tinggi atau diabetes, maka cara terbaik yang bisa Mama lakukan adalah mengatasi penyakit ini. Setelah itu kadar air ketuban dapat kembali normal.
5. Amnionfusi
Amnionfusi adalah tindakan menyemprotkan air garam (saline) melalui leher rahim ke dalam kantung ketuban. Penelitian dari UNC School of Medicine menunjukkan bahwa cara ini efektif untuk meningkatkan cairan ketuban.
6. Amniosentesis
Amniosentesis merupakan salah satu metode dengan cara menginjeksi cairan menggunakan jarum suntik langsung ke dalam kantung ketuban melalui perut Mama. Cara ini dilakukan dalam kasus kurangnya cairan ketuban jelang persalinan.
7. Pola makan sehat
Terdengar klise namun pola makan sehat merupakan hal penting lho, Ma. Hasil riset Physiological Report pada hewan menunjukkan bahwa makanan tinggi lemak berpengaruh buruk pada tingkat air ketuban. Yuk perbanyak sayur, buah dan protein supaya sehat.
—
Itu dia beberapa tanda tanda air ketuban kurang dan tips cara menambahnya. Semoga kehamilan Mama sehat selalu ya!
Klik banner di bawah ini untuk cek dan belanja produk berkualitas dengan harga spesial!
Artikel terkait: Air Ketuban Pecah Sebelum Waktunya, Harus Bagaimana?
Sumber:
Ambar Arum
Senang belajar dan berbagi info tentang ibu, anak, dan keluarga. Sebab harta yang paling berharga adalah keluarga. Setuju kan? Semoga bermanfaat ya!